Ahad 13 Sep 2020 03:30 WIB

KKP: Produk Siap Masak dan Siap Makan Banyak Peminatnya

Inovasi produk olahan ikan sangat diperlukan untuk menarik minat konsumen milenial.

Pekerja melakukan pengisian ikan dalam kaleng di pabrik sarden (Ilustrasi). KKP mencermati milenial menyukai produk kekinian dengan kemasan menarik.
Foto: ANTARA FOTO/Regina Safri
Pekerja melakukan pengisian ikan dalam kaleng di pabrik sarden (Ilustrasi). KKP mencermati milenial menyukai produk kekinian dengan kemasan menarik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Berny A Subki mengingatkan pelaku usaha perikanan agar dapat fokus pada produk siap makan. Ia mencermati, produk tersebut lebih banyak peminatnya saat ini.

"Saat ini yang diperlukan oleh masyarakat adalah produk yang ready to cook dan ready to eat," kata Berny dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

Menurut Berny, hal tersebut karena pangsa pasar potensial saat ini adalah kaum milenial yang populasinya di Indonesia mencapai 90 juta jiwa. Yang menarik minat mereka adalah produk yang kekinian dengan kemasan menarik.

Berny mengingatkan bahwa inovasi produk olahan ikan sangat diperlukan guna memberikan pilihan sekaligus memudahkan masyarakat mengonsumsi ikan.

Berny juga mengemukakan, sebagai salah satu bentuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Unit Pengolah Ikan (UPI) memainkan peran strategis dalam pembangunan perekonomian nasional. Berdasarkan data Direktorat Jenderal KKP, tercatat sebanyak 62.389 UPI se-Indonesia di 2019. Dari jumlah tersebut, volume produksi olahan ikan yang dihasilkan mencapai 6,85 juta ton.

"Fakta ini menjadi salah satu indikator bahwa sektor perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, dan peningkatan taraf hidup masyarakat," paparnya.

Berny mencontohkan di Jawa Barat, di mana UPI dinilai sebagai bisnis potensial untuk dikembangkan seiring dengan upaya pemerintah daerah dalam menggenjot angka konsumsi ikan. Sebagai gambaran, pada 2019 Angka Konsumsi Ikan (AKI) Provinsi Jawa Barat hanya mencapai 30,53 kg/kapita/tahun. Angka tersebut masih jauh dari AKI nasional yang sudah mencapai angka 54,49 kg/kapita di tahun yang sama.

"Perluasan akses pasar menjadi salah satu kunci pengembangan UPI. Sebagai bentuk respons, KKP telah menyiapkan platform Pasar Laut Indonesia atau program promosi produk-produk unggulan UMKM binaan sebagai bagian dari gerakan Bangga Buatan Indonesia," ujarnya.

Rencananya, 800 produk perikanan pilihan dari berbagai daerah di Indonesia akan ditampilkan pada puncak program Bangga Buatan Indonesia pada pekan kedua hingga ketiga Oktober 2020. Proses seleksinya masih berlangsung.

"Kami membuka kesempatan kepada UMKM yang belum terdaftar dengan mengakses form pendaftaran di link http://bit.ly/formUMKMBBI," urai Berny.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement