Selasa 15 Sep 2020 08:47 WIB

Palestina Dirayu Arab Saudi dan UEA agar Legowo Normalisasi?

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab merayu Palestina agar terima normalisasi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab merayu Palestina agar terima normalisasi. Warga Palestina kibarkan bendera negara meraka. Ilustrasi
Foto: AP Photo/Adel Hana
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab merayu Palestina agar terima normalisasi. Warga Palestina kibarkan bendera negara meraka. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Pejabat tinggi Otoritas Palestina menyebut telah menerima tawaran yang menggoda dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) agar menerima keputusan terakhir soal normalisasi hubungan dengan Israel. Namun, Palestina tidak akan mungkin menerima tawaran tersebut.

Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Ahmed Majdalani menyampaikan, tawaran menggoda yang datang dari negara Teluk merupakan langkah yang dibuat-buat dan bohong. Tawaran tersebut menurutnya bertujuan menyesatkan negara Palestina.

Baca Juga

"Kami menyerukan kepada media Palestina untuk tidak mempromosikan kebohongan seperti itu," kata Majdalani seperti dilansir di Middle East Monitor, Selasa (15/9).  

Lebih lanjut, Majdalani juga menyinggung ihwal apakah Otoritas Palestina bakal menerima langkah normalisasi antara Arab dan Israel. Dia menegaskan, Palestina tidak mungkin melakukannya.  

Sebab, kata Majdalani, bagaimana pun kepemimpinan tidak dalam posisi untuk berkompromi atau mencari resolusi setengah jalan. Setiap langkah normalisasi yang dilakukan oleh negara Arab mana pun tetap dianggap sebagai pelanggaran atas konsensus Arab dan perjuangan rakyat Palestina.

"Normalisasi Arab-Israel tidak hanya mendukung pendudukan Israel, tetapi juga kampanye pemilihan Presiden AS Donald Trump," kata Majdalani.

Pada Jumat kemarin, Bahrain menjadi negara Teluk kedua yang menormalisasi hubungan dengan negara pendudukan Israel setelah UEA melakukan langkah serupa sebulan lalu.

Uni Eropa menyambut baik pembentukan hubungan diplomatik antara Bahrain dan Israel yang ditengahi AS menyusul perjanjian serupa Israel dan UEA.

Uni Eropa menekankan adanya komitmen berkelanjutan untuk mempromosikan solusi dua negara yang diperjuangkan PBB terkait konflik Israel-Palestina. "Uni Eropa menyambut baik pengumuman pembentukan hubungan diplomatik antara Kerajaan Bahrain dan Israel," kata pernyataan yang dirilis Dewan Eropa, Ahad (13/9).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement