Selasa 15 Sep 2020 13:59 WIB

Dampak Pandemi ke Ekonomi Global tak akan Memburuk

Menteri Perdagangan Qatar mengatakan dampak pandemi pada ekonomi tak akan memburuk.

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Rak sepeda berbentuk simbol mata uang Amerika Serikat di Wall Street dekat Bursa Efek New York di New York, New York, AS, 15 Juni 2020. Investor terus mencoba dan memprediksi dampak ekonomi global dari coronavirus yang sedang berlangsung. pandemi.
Foto: EPA-EFE/JUSTIN LANE
Rak sepeda berbentuk simbol mata uang Amerika Serikat di Wall Street dekat Bursa Efek New York di New York, New York, AS, 15 Juni 2020. Investor terus mencoba dan memprediksi dampak ekonomi global dari coronavirus yang sedang berlangsung. pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Menteri Perdagangan Qatar mengatakan dampak pandemi virus corona tampaknya tidak akan semakin memburuk. Banyak negara yang mengalami gelombang kedua wabah. Ia memprediksi perekonomian akan pulih dengan kurva 'U' atau 'V'.

Virus corona telah menginfeksi lebih dari 29 juta orang di seluruh dunia dan hampir satu juta orang kehilangan nyawa. Pemerintah di seluruh dunia masih meminta masyarakat di rumah saja dan menutup banyak bisnis demi menahan laju penyebaran virus.

Baca Juga

"Saya pikir kami sudah melihat dampak pandemi terhadap ekonomi, apakah akan memburuk? Saya pikir tidak, hari ini dunia yang berbeda dari ketika pandemi dimulai," kata Menteri Perdagangan dan Industri Qatar Ali bin Ahmed  al-Kuwari, Selasa (15/9).

Ia mengatakan saat pemerintah-pemerintah di seluruh dunia sudah lebih siap dibandingkan ketika virus pertama kali mewabah. Mereka telah meningkatkan investasi di sektor kesehatan dan ekonomi.

Pandemi virus corona memukul keras perekonomian dunia. Peraturan pembatasan sosial yang membatasi perjalanan dan pariwisata membuat output dan pasar finansial merosot tajam.

Saat ini mulai dari Australia hingga Israel mengalami gelombang kedua wabah virus corona. Kondisi ini menambah ketidakpastian kapan perekonomian global akan pulih dari dampak pandemi.

Kuwari mengatakan, ia memprediksi perekonomian dunia akan pulih lebih cepat dibandingkan pemulihan bertahap tetapi lebih lambat dari pada peningkatan tajam. Walaupun hal itu masih tergantung kapan vaksin Covid-19 ditemukan.

"Saya pikir kami akan melihat kurva pemulihan yang berbentuk antara V atau U," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement