Selasa 15 Sep 2020 17:04 WIB

Poltek Akbara Buka D4 Manajemen Penanggulangan Bencana

Jusuf Kalla meminta D4 Poltek Akbara menjadi pusat disaster management

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Anggota Komunitas Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Palang Merah Indonesia (PMI) Solo mengikuti pelatihan singkat membuat sabun cair di Akademi Teknologi Bank Darah (AKBARA), Solo, Jawa Tengah, Selasa (16/6/2020). Pembuatan sabun cair tersebut untuk melatih kemandirian anggota komunitas guna melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan masyarakatnya
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Anggota Komunitas Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Palang Merah Indonesia (PMI) Solo mengikuti pelatihan singkat membuat sabun cair di Akademi Teknologi Bank Darah (AKBARA), Solo, Jawa Tengah, Selasa (16/6/2020). Pembuatan sabun cair tersebut untuk melatih kemandirian anggota komunitas guna melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan masyarakatnya

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Politeknik Akbara di Kota Solo yang sebelumnya bernama Akademi Teknologi Bank Darah (Akbara) menambah dua Program Studi baru yakni D4 Manajemen Penanggulangan Bencana dan D4 Bisnis Digital. Prodi Manajemen Penanggulangan Bencana merupakan yang pertama di tingkat pendidikan tinggi di Indonesia.

Peresmian Politeknik Akbara akan dilakukan oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla secara daring bersamaan dengan perayaan HUT ke-75 PMI pada Kamis (17/9). Perubahan bentuk Akbara dari akademi menjadi politeknik sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 29 Juni 2020.

Direktur Akbara, Titis Wahyuono, mengatakan, semula Akbara hanya memiliki satu program studi yakni D3 Teknologi Bank Darah. Setelah perubahan status menjadi politeknik, maka kependekan Akbara diubah menjadi Abdi Kemanusiaan untuk Bangsa dan Negara. "Kami berharap mahasiswa dan alumnus Akbara punya wawasan kebangsaan yang kuat," kata Titis saat jumpa pers di Kampus Akbara, Solo, Selasa (15/9).

Titis menjelaskan, latar belakang penambahan Prodi Manajemen Penanggulangan Bencana karena Indonesia merupakan negara rawan bencana. Dia menyebut, berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai akhir Agustus 2020 sudah 2.000 kali terjadi bencana di Indonesia.

Titis menyatakan, program studi Manajemen Penanggulangan Bencana tersebut disambut baik oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla. Bahkan, Jusuf Kalla siap membuka akses jaringannya tingkat nasional dan internasional untuk mendukung prodi tersebut.

"Kami membuat jenjang D4 karena ini terapan, mencetak orang yang siap kerja. Kami memberikan teori 40 persen dan 60 persennya praktik. Mahasiswa dibekali bermacam-macam skill. Pak Jusuf Kalla meminta ini menjadi pusat disaster manajemen," ungkapnya.

Salah satu keterampilan yang harus dimiliki mahasiswa Akbara, lanjutnya, terkait mitigasi atau pengurangan risiko bencana. Nantinya, mahasiswa juga akan dilibatkan dalam penanggulangan bencana di lapangan.

Titis menambahkan, saat ini pendaftaran untuk tiga program studi di Akbara telah dibuka. Pimpinan kampus merencanakan perkuliahan perdana pada November 2020."Semua persiapan sudah dilakukan. SDM pengajar sudah direkrut. Untuk sarana prasarana karena tidak bisa kuliah tatap muka maka kami bangun studio-studio supaya dosen bisa mengajar secara daring," paparnya.

Titis menargetkan jumlah mahasiswa baru untuk Prodi D3 Teknologi Bank Darah sebanyak 150 orang, Prodi D4 Manajemen Penanggulangan Bencana sebanyak 100 orang, dan mahasiswa D4 Bisnis Digital 50 orang. Saat ini, sudah ada calon mahasiswa yang mendaftar prodi-prodi tersebut. "Prodi Teknologi Bank Darah sudah meluluskan satu angkatan, belum lulus sudah diinden," imbuhnya.

Sementara itu, CEO PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto, mengatakan, peringatan HUT ke-75 PMI secara nasional akan dipusatkan di PMI Solo. Rencananya, acara tersebut akan dihadiri Jusuf Kalla. Namun karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, Jusuf Kalla hanya akan hadir secara daring.

"Peringatan HUT ke-75 PMI sekalian meresmikan Akbara yang sudah menjadi politeknik, dulunya akademi satu prodi yakni Teknologi Bank Darah, ditambah Prodi Manajemen Penanggulangan Bencana dan Bisnis Digital. Mudah-mudahan ke depan semakin andal belajar kebencanaan di Akbara," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement