Kamis 17 Sep 2020 21:20 WIB

Rumah Zakat Salurkan 35 Ribu Air Bersih ke Warga Terdampak

Dalam lima tahun terakhir kekeringan membuat warga kesulitan air bersih

Desa Sidomulyo, Purworejo, Jawa Tengah memang wilayah rawan bencana. Tercatat dalam 5 tahun terakhir, ada bencana longsor yang memakan korban jiwa dan kekeringan yang menyebabkan warga sulit mendapatkan air bersih. Tahun 2019 lalu, Sidomulyo memiliki 6 titik droping air bersih, 4 titik diantaranya ada di Dukuh Makemdowo.
Foto: istimewa
Desa Sidomulyo, Purworejo, Jawa Tengah memang wilayah rawan bencana. Tercatat dalam 5 tahun terakhir, ada bencana longsor yang memakan korban jiwa dan kekeringan yang menyebabkan warga sulit mendapatkan air bersih. Tahun 2019 lalu, Sidomulyo memiliki 6 titik droping air bersih, 4 titik diantaranya ada di Dukuh Makemdowo.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO--Desa Sidomulyo, Purworejo, Jawa Tengah memang wilayah rawan bencana. Tercatat dalam 5 tahun terakhir, ada bencana longsor yang memakan korban jiwa dan kekeringan yang menyebabkan warga sulit mendapatkan air bersih. Tahun 2019 lalu, Sidomulyo memiliki 6 titik droping air bersih, 4 titik diantaranya ada di Dukuh Makemdowo.

Rumah Zakat bergerak cepat dalam menanggapi hasil assesment relawan di Desa Sidomulyo yang menyatakan salah satu titik kekeringan terparah adalah RT 01 RW 06 atau sekitaran sumur nggatep. Sebanyak 7 tangki air bersih kurang lebih 35.000 liter disiapkan untuk droping wilayah ini. Pada droping pertama, Warga sudah menyiapkan kolam terpal sebagai tampungan. Narman menjelaskan, ini sudah sering terjadi.

Dedi Runanto selaku relawan Rumah Zakat senang bisa melihat warga bahagia mendapat bantuan air dari Rumah Zakat. “Kalian yang pertama sampai sini, saya sudah usul 3 pekan belum ada respon. Sampaikan terimakasih saya ke Rumah Zakat mas Dedi, semoga rumah zakat dan donaturnya diberikan curahan rahmat dan kebaikan,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement