Jumat 18 Sep 2020 10:42 WIB

Addas, Penganut Nasrani yang Dapat Hidayah di Taif

Addas memberikan setandan anggun kepada Nabi Muhammad saat di Taif.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Addas di Taif
Foto: Muhammad Hafil/Republika
Masjid Addas di Taif

REPUBLIKA.CO.ID, TAIF -- Kedatangan Rasulullah ke kota Thif memang mendapat penolakan. Bahkan penghinaan orang-orang Taif kepada Rasulullah melebihi penghinaan para penduduk Mekkah saat itu. Penduduk Taif mengusir dan melempari Rasulullah dengan batu.

Meski begitu, Rasulullah tetap menaruh belas kasihan dan harap ada salah satu diantara orang-orang Taaif itu yang beriman kepada Allah. Sebab itu, Rasul menolak tawaran malaikat Jibril yang siap menimpakan gunung pada penduduk Taaif yang telah menyakiti Rasulullah.

Baca Juga

Kehadiran Rasulullah di Taif yang disambut oleh kebencian para penduduk Taif rupanya dilihat oleh dua anak Rabi'ah yakni Utbah dan Syaibah. Kedua anak itu menaruh iba atas apa yang dialami Rasulullah.

Hingga kedua anak itu pun memanggil seorang budaknya yang bernama Addas atau dikenal pula dengan nama Edas. Addas adalah seorang budak beragama Nasrani. Dua anak itu pun lantas memerintahkan Addas untuk mengambil setandan anggur dan memberikan kepada Rasulullah. Addas pun mematuhi perintah majikannya, dengan segera ia mengambil anggur dan menghidangkan pada Rasulullah.

 

Rasulullah pun mengambil anggur tersebut seraya mengucap lafadz basmalah. Rasulullah pun lantas menyantap anggur itu. Addas pun terkejut mendengar lafadz yang diucapkan oleh Rasulullah.

Addas mengatakan lafadz tersebut belum pernah diucapkan oleh penduduk Taif. Rasulullah pun merespon, dengan menanyakan dari mana asalnya dan agamanya.  Addas pun menjawab bahwa agamanya Nasrani dan ia berasal dari Ninawa.

photo
Kebun anggur di sekitar Masjid Addas, Thaif. - (Muhammad Hafil)

Rasulullah pun berkata bahwa ternyata Addas berasal dari negeri seorang lelaki saleh bernama Yunus bin Matta. Addas pun terkejut, dan bertanya kepada Rasulullah apa yang diketahui Rasulullah tentang Yunus bin Matta.

Rasulullah pun menjelaskan bahwa Yunus bin Matta adalah seorang nabi sebagaimana beliau. Mendengar penjelasan Rasulullah itu, seketika Addas menundukkan tubuhnya dan mencium kepala, kedua tangan, dan kedua kaki Rasulullah.

Sementara itu melihat apa yang dilakukan Addas, salah satu majikannya mengatakan bahwa Addas telah rusak akalnya. Kedua majikannya itu pun mencaci Addas karena mencium tangan Rasulullah. "Tak ada sesuatu pun di muka bumi yang lebih baik dari pada orang itu. Dia telah memberi tahu aku tentang sesuatu yang hanya diketahui oleh seorang nabi," kata Addas.

Addas pun mendapat hidayah ditengah penduduk Thaif yang membenci dan mengusir kedatangan nabi.

Sumber: Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement