Jumat 18 Sep 2020 16:17 WIB

Solarisasi Masjid Pakistan Diharapkan Bisa Tepat Waktu

Lebih dari 300 masjid dan tempat ibadah non-Muslim telah disolarisasi

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Sebuah masjid di Peshawar, Pakistan
Foto: AP Photo/Muhammad Sajjad
Sebuah masjid di Peshawar, Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Ketua Menteri Khyber Pakhtunkhwa, Mahmood Khan, mengarahkan pejabat Departemen Energi dan Tenaga agar segera menyelesaikan solarisasi masjid. Proses solarisasi ini diketahui sedang berlangsung di provinsi tersebut selama beberapa waktu terakhir.

Perintah tersebut dikeluarkan saat memimpin pertemuan Organisasi Pengembangan Energi Pakhtunkhwa (PEDO). Pertemuan dilakukan untuk meninjau perkembangan pengerjaan sejauh ini. Sekretaris Departemen Energi dan Power, Kepala PEDO, direktur proyek dan pejabat terkait lainnya menghadiri pertemuan tersebut.

Dilansir di The News, Jumat (18/9), Kepala Menteri mengarahkan pejabat terkait untuk mengadopsi kriteria yang realistis dalam pemilihan masjid untuk solarisasi.  Pemerintah provinsi akan menyediakan semua sumber daya yang dibutuhkan untuk solarisasi tersebut.

Pertemuan tersebut menginformasikan lima proyek solarisasi berbeda telah diselesaikan oleh PEDO dengan total biaya 1053,82 juta Rupee Pakistan atau setara Rp 94,2miliar.

Proyek tersebut telah menghemat 82juta Rupee Pakistan per-tahun. Tak hanya itu, Lebih dari 6.500 rumah di berbagai wilayah di provinsi tersebut telah menyelesaikan proyek tersebut. Lebih dari 300 masjid dan tempat ibadah non-Muslim di distrik yang digabungkan juga telah disolarisasi.

Dalam pertemuan yang sama, diinformasikan pula jika di bawah tiga skema berbeda, lebih dari 6000 masjid sedang menyelesaikan pengerjaannya. Total perkiraan biaya menghabiskan 3.734juta Rupee Pakistan, dengan penghematan yang diharapkan mencapai 348 juta Rupee Pakistan per-tahun.

Di bawah skema solarisasi ini, 850 masjid dari distrik gabungan, 1.151 dari distrik Swat, 440 di Peshawar dan 4000 masjid dari distrik lain sedang disatukan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement