Jumat 18 Sep 2020 20:05 WIB

Malaysia Berikan Konsultasi Halal ke Pemerintah Negara Lain

Ekosistem halal Malaysia perlu terhubung dengan ekosistem halal di negara lain.

Malaysia Berikan Konsultasi Halal ke Pemerintah Negara Lain. Malaysia International Halal Showcase (MIHAS)
Foto: commons.wikimedia.org
Malaysia Berikan Konsultasi Halal ke Pemerintah Negara Lain. Malaysia International Halal Showcase (MIHAS)

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Halal Development Corporation Berhad (HDC) Malaysia bersiap-siap mengumumkan beberapa kolaborasi tingkat pemerintah dengan negara lain untuk membantu mengembangkan infrastruktur halal nasional mereka.

Dilansir dari Salaam Gateway Jumat (18/9) negara-negara termasuk Rusia, Taiwan dan Senegal, serta beberapa republik di Asia Tengah, telah meminta HDC, badan pemerintah yang mempromosikan keahlian Malaysia di luar negeri, untuk memberi nasihat tentang cara membangun kemampuan halal mereka.

Negara-negara ini bekerja sama dengan unit bisnis Konsultasi Halal HDC dalam upaya merancang kerangka kerja untuk pengembangan industri halal mereka sendiri sehingga mereka memiliki posisi yang lebih baik untuk memasuki pasar halal global.

Menurut kepala eksekutif HDC Hairol Ariffein Sahari, kerjasama antar pemerintah ini adalah bagian dari strategi baru tahun ini yang akan memungkinkan Malaysia untuk memanfaatkan lebih banyak keahlian halal. “Selama bertahun-tahun, Malaysia sangat sukses dalam mempromosikan halal ke seluruh dunia melalui sertifikasi, yang sekarang dilihat di mana-mana sebagai standar emas. Tapi kami belum mendapatkan keuntungan dari ini dalam hal perdagangan, ” kata Hairol Ariffein kepada Salaam Gateway.

 

Menurut angka yang dikutip tahun ini oleh MATRADE, promotor perdagangan eksternal Malaysia, dari hampir 7.500 perusahaan yang terlibat dalam industri halal, hanya seperempat mengekspor ke luar negeri.

Hairol Ariffein sendiri baru-baru ini mengakui bahwa Malaysia mengalami defisit perdagangan produk halal, dengan impor $ 25 miliar, dibandingkan dengan ekspor yang hanya $ 10 miliar. “Ekosistem halal Malaysia perlu terhubung lebih baik dengan ekosistem halal di negara lain melalui rantai pasokan yang kuat,” katanya.

"Untuk mengatasi hal ini, kami telah memasuki strategi yang akan menempatkan kami di pusat industri halal global, dan bagian dari ini adalah dengan membantu negara lain mengembangkan kompetensinya," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement