Jumat 18 Sep 2020 23:23 WIB

Seperti Inilah Peningkatan Luar Biasa Jumlah Muslim India

Jumlah Muslim India meningkat dari tahun ke tahun.

Rep: Yusuf A/ Red: Nashih Nashrullah
Jumlah Muslim India meningkat dari tahun ke tahun.  Ilustrasi umat Islam India.
Foto: EPA-EFE/STR
Jumlah Muslim India meningkat dari tahun ke tahun. Ilustrasi umat Islam India.

REPUBLIKA.CO.ID, Islam menjadi agama yang paling pesat pertumbuhannya di antara agama-agama lain di India. Jumlah umat Muslim terus meningkat dari waktu ke waktu. 

Vinod Kumar dalam tulisannya bertajuk Indian Census and Muslim Populatuion Growth mengutip hasil sensus tahun 2001. Dari data tersebut, diketahui bahwa laju pertambahan populasi Muslim satu setengah kali lebih besar dibanding pemeluk Hindu. Dalam istilahnya, perkembangan jumlah kaum Muslim mengikuti deret geometri, sementara kaum Hindu deret aritmatika. 

Baca Juga

Secara rinci, pada awal tahun 1800-an, rata-rata pertumbuhan populasi Muslim masih sekitar 13 persen. Kemudian meningkat menjadi 16 persen pada tahun 1850-an serta melonjak hingga 20 persen pada era 1900-an.

Bahkan, pada 1947, peningkatannya sekitar 25 persen. Saat ini, rata-rata pertambahan di beberapa wilayah bisa mencapai 30 hingga 33 persen,” papar Kumar.

Menurut dia, angka itu jauh melebihi pertambahan populasi dari pemeluk agama di luar Islam, bahkan Hindu sekalipun. Terdapat data lebih akurat terkait hal ini yang diperoleh dari sensus selama kurun 20 tahun, yakni dari 1961 hingga 1991 serta dari 1991 sampai 2001. 

Pada rentang waktu tahun 1961 hingga 1991, jumlah penduduk Muslim India bertambah sebanyak 133,6 persen. Bandingkan dengan pertambahan pemeluk Hindu yang sekitar 89,2 persen. 

Begitu pula pada 20 tahun berikutnya, dari 1991 sampai 2001, secara angka, jumlah kaum Hindu berkembang dari 336 juta menjadi 827 juta jiwa, atau meningkat hingga 126 persen. Sementara pada periode yang sama, umat Muslim dari semula 47 juta telah menjadi 138 juta jiwa. 

Dari angka-angka itu menunjukkan persentase peningkatan populasi kaum Muslim selalu lebih besar mencapai 50 persen dari pemeluk agama manapun di India. Sedangkan, pertumbuhan populasi kaum Hindu cenderung stagnan bahkan berkurang. Menurut Kumar, bila persentase pertumbuhan pada awal 1900-an masih sekitar 25 persen, saat ini tinggal sebesar 20 persen.  

Tidak demikian halnya dengan kaum Muslim. Kecenderungannya terus bertambah atau paling tidak konstan sebesar 30 persen. Memang sempat ada penurunan, tapi hanya terjadi di beberapa wilayah saja,” papar Kumar.

photo
Umat Islam India sholat Idul Adha di Masjid Jama di New Delhi, India, Sabtu (1/8/2020). - (AP / Manish Swarup)

Jika dipetakan dengan lebih dalam, di kawasan selatan India merupakan yang paling kecil perkembangannya. Adalah Provinsi Tamil Nadu tercatat hanya bertambah 13,7 persen diikuti oleh Kerala (15,9 persen), Andhra Pradesh (19 persen), serta Karnatka (23 persen).

Sementara itu, provinsi dengan peningkatan populasi Muslim terbesar, antara lain, Assam, Meghalaya, Bengal, Bihar, Jharkhand, dan Rajasthan. Dan secara demografi kependudukan, pertumbuhan jumlah umat Muslim berusia 0-6 tahun juga cukup besar, yakni 18 persen.

Besaran ini lebih tinggi daripada kaum Hindu yang 15,6 persen, atau rata-rata nasional sebesar 15,9 persen. Di samping itu, Kumar juga melihat terdapat faktor penting berikutnya yang mendorong terus  meningkatnya jumlah populasi Muslim India, yakni arus migrasi dari negara-negara tetangga, terutama Bangladesh. 

Mereka mencoba mencari penghidupan lebih baik di India yang kini sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Setidaknya, dari beberapa dekade terakhir, terdapat 30 juta umat Muslim asal Bangladesh yang menetap di beberapa provinsi di India.

Kumar berpendapat, pesatnya peningkatan jumlah populasi umat Muslim sebenarnya bukan hal yang aneh. Berdasarkan amatannya, hal serupa juga terjadi di sejumlah negara berpenduduk Muslim. Di Indonesia, misalnya, pertambahan penduduk mencapai 1,097 persen, di mana umat Muslim mencakup 86 persen dari populasi sebesar 242 juta jiwa (2010). 

Tren semacam ini diperkirakan bertahan hingga beberapa dekade ke depan. Vinod menambahkan, di negara-negara Afrika Utara, fenomena serupa berlangsung. Sebagian besar lantas pindah ke benua Eropa untuk mencari pekerjaan.

Adanya arus imigrasi dan penambahan jumlah pemeluk Islam telah mengisi kekosongan dari rendahnya angka kelahiran di negara-negara Eropa. Tidak berlebihan kemudian muncul perkiraan, dalam beberapa dekade, jumlah umat Muslim bisa lebih besar dari non-Muslim di Eropa. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement