Senin 21 Sep 2020 21:28 WIB

Babel Siapkan Asrama Haji Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Jumlah total masyarakat terkonfirmasi Covid-19 di Babel mencapai 310 pasien.

Babel Siapkan Asrama Haji Tempat Isolasi Pasien Covid-19 (ilustrasi Asrama Haji Babel).
Foto: istimewa
Babel Siapkan Asrama Haji Tempat Isolasi Pasien Covid-19 (ilustrasi Asrama Haji Babel).

REPUBLIKA.CO.ID,PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan asrama haji untuk mengisolasi pasien Covid-19, sebagai antisipasi lonjakan kasus masyarakat terkonfirmasi virus coronajenis baru di daerah itu.

"Saat ini, kamisedang mempersiapkan asrama haji sebagai tempat isolasi masyarakat terkonfirmasi Covid-19, mengingat kapasitas isolasi di wisma BKPSDM terbatas," kata Gubernur Kepulauan BabelErzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin (21/9).

Ia mengatakan persiapan asrama haji sebagai isolasi pasien Covid-19 itu juga untuk menyingkronkan kebijakan Pemprov Kepulauan Babel terkait isolasi mandiri di rumah untuk pasien Covid-19 tidak diperbolehkan lagi. "Dalam waktu dekat ini, kami akan memberlakukan larangan isolasi mandiri di rumah guna mencegah penyebaran virus corona ke anggota keluarga pasien," ujarnya.

Menurut dia berdasarkan data terbaru, jumlah total masyarakat terkonfirmasi Covid-19 di Babel mencapai 310 pasien, selesai isolasi atau sembuh 262 orang dan meninggal dunia empat orang. "Jika kamimemberlakukan larangan isolasi mandiri ini, tentunya Wisma Isolasi di BKPSDMD Provinsi Kepulauan Babel tidak akan mampu menampung pasien terpapar virus berbahaya ini," katanya.

Oleh karena itu, Pemprov Kepulauan Babel akan menjadikan wisma asrama haji ini sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 agar penanganan virus corona ini lebih optimal. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, asrama haji ini sudah dapat dimanfaatkan untuk menampung pasien Covid-19," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. "Peningkatan kasus ini karena kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang mulai berkurang," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement