Senin 21 Sep 2020 21:44 WIB

Arab Saudi Mengandalkan Solusi Teknis untuk Kelanjutan Umroh

Solusi teknis ini disediakan melalui aplikasi umroh.

Arab Saudi Mengandalkan Solusi Teknis untuk Kelanjutan Umroh. Suasana Masjidil Haram di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Suadigazette
Arab Saudi Mengandalkan Solusi Teknis untuk Kelanjutan Umroh. Suasana Masjidil Haram di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Arab Saudi akan secara bertahap melanjutkan kunjungan umroh dengan mempertimbangkan tindakan pencegahan kesehatan. Hal ini dikatakan Menteri Haji dan Umrah Muhammad Saleh Benten.

Dilansir dari Argaam, Senin (21/9), Benten menjelaskan, dalam forum virtual yang bertujuan untuk memperkaya pengalaman jamaah, bahwa dimulainya kembali kunjungan akan dilakukan melalui solusi teknis untuk memungkinkan perusahaan dan entitas mengembangkan layanan dan memasarkannya secara lokal dan global. Solusi ini disediakan melalui aplikasi umrah, di mana setiap orang yang ingin melakukan umroh harus masuk untuk memesan waktu yang sesuai untuk melakukan ritual.

Dia lebih lanjut menunjukkan bahwa perusahaan umroh harus memasarkan layanan dan program ini kepada warga dan penduduk di dalam dan di luar Kerajaan, baik itu resepsi, perumahan, atau layanan lainnya. Menteri mengatakan bahwa biro perjalanan online lokal dan internasional akan ditingkatkan menjadi lebih dari 30 dan akan dilengkapi dengan jalur elektronik untuk menawarkan layanan lapangan kepada jamaah.

Dia menegaskan bahwa kementerian bekerja sama dengan investor di sektor tersebut, terutama selama tahap transformasi kelembagaan, yang akan membantu menciptakan entitas umroh yang kuat dengan layanan khusus berkualitas tinggi.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Argaam, sumber resmi Kementerian Dalam Negeri mengumumkan pada 13 September 2020, bahwa Arab Saudi akan segera mengumumkan rencana untuk melanjutkan kunjungan umroh secara bertahap, berdasarkan perkembangan Covid-19.

Pada akhir Februari, pemerintah menangguhkan sementara kunjungan umroh bagi warga negara dan penduduk karena kekhawatiran akan virus corona, Argaam melaporkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement