Selasa 22 Sep 2020 09:59 WIB

IHSG Melemah Diwarnai Sentimen Negatif Global

IHSG hari ini masih berpeluang melemah.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (ilustrasi). IHSG dibuka di zona merah dan langsung terkoreksi sebesar 1,55 persen pada pembukaan perdagangan Selasa (22/9).
Foto: Prayogi/Republika
Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (ilustrasi). IHSG dibuka di zona merah dan langsung terkoreksi sebesar 1,55 persen pada pembukaan perdagangan Selasa (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdagangan di pasar saham domestik mengalami penurunan yang cukup tajam pada hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah dan langsung terkoreksi sebesar 1,55 persen atau terkoreksi 77 poin ke level  4.921,64. 

Pergerakan IHSG hari ini melanjutkan penurunan kemarin, Senin (21/9), yang juga ditutup turun sebesar 1,18 persen. Kepala riset Samuel Sekuritas, Suria Dharma, memperkirakan indeks saham masih berpeluang melemah. 

Baca Juga

"Kami proyeksi IHSG pada perdagangan hari ini kembali melemah dengan masih banyaknya sentimen negatif dari dalam dan luar negeri," kata Suria, Selasa (22/9).

Menurut Suria, beberapa sentimen yang dapat mempengaruhi perdagangan hari ini adalah kasus dokumen FinCen yang bocor ke publik. Hal ini mengindikasi transaksi pencucian uang oleh beberapa bank besar dengan nilai mencapai dua triliun dolar AS. 

Sentimen ini pun menyebabkan saham JP Morgan Chase & Co dan Bank of New York Mellon Corp ditutup turun 3,1 persen dan 4,0 persen. Dari dalam negeri, Indonesia kembali mencatatkan rekor kasus baru Covid-19 sebesar 4.176 kasus dan mendekati total kasus 250 ribu.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement