Selasa 22 Sep 2020 10:52 WIB

Segmentasi Wisata Halal Indonesia Cukup Tinggi

Segmen pasar wisata halal bukan hanya dari Timur Tengah.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Sembalun, salah satu destinasi wisata halal di NTB (ilustrasi). Kemenparekraf mengungkapkan segmentasi wisata halal Indonesia cukup tinggi.
Foto: Republika/ Wihdan
Sembalun, salah satu destinasi wisata halal di NTB (ilustrasi). Kemenparekraf mengungkapkan segmentasi wisata halal Indonesia cukup tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan segmentasi wisata halal Indonesia cukup tinggi. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani mengatakan, khususnya brand wisata halal Indonesia di mata luar negeri.

"Segmen pasar wisata halal bukan hanya dari Timur Tengah saja tapi banyak," kata Rizki dalam diskusi virtual, Senin (21/9).

Baca Juga

Untuk itu, Rizki memastikan akan terus mendorong perkembangan wisata halal di Indonesia. Termasuk juga dengan industri kreatif di sektor meetings, incentives, conferencing, dan exhibitions (MICE) yang akan terus dikembangkan karena masih terbilang rendah.

Rizki menuturkan, peluang pariwisata masih akan terus muncul, terlebih jika melihat destinasi yang akan dikembangkan. “Ini tergantung bagaimana kita membentuk destinasi. Misalnya destinasi di kawasan ekonomi khusus (KEK) atau di destinasi super prioritas," kata Rizki.

Meskipun dalam kondisi pandemi, Rizki mengatakan peluangan wisatawan masih tetap ada khususnya untuk kelas menengah dan ke atas. Hanya saja, Rizki menilai alokasi belanja masyarakat kelas menengah terjadi perubahan melalui investasi.

Untuk menggerakan kelompok tersebut, Rizki menilai perlu kebijakan dari pemerintah termasuk stimulus yang diberikan. "Ini agar masyarakat bisa melakukan perjalanan di Indonesia," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement