Selasa 22 Sep 2020 16:09 WIB

Mengenal Jabal Abu Qubais

Jabal Abu Qubais disebut dalam Sirah Nabawiyah.

Mengenal Jabal Abu Qubais. Foto: Jabal Abu Qubais
Foto: Wordpress.com
Mengenal Jabal Abu Qubais. Foto: Jabal Abu Qubais

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jabal Abu Qubais atau Jabal Qubais adalah gunung atau bukit yang terletak di sebelah timur Makkah, dekat Masjidil Haram. Jabal Abu Qubais dulunya dikenal dengan sebutan Jabal al-Amin (bukit kepercayaan), karena Allah SWT telah menyelamatkan batu atau Hajar Aswad ketika topan dan banjir dahsyat pada zaman Nabi Nuh AS.

Hajar Aswad kembali ditemukan di tempat itu oleh Nabi Ibrahim AS atas pertolongan Malaikat Jibril ketika akan membangun Baitullah yang hancur. Jabal Abu Qubais disebut dalam Sirah Nabawiyah (buku tentang sejarah Nabi Muhammad SAW) sebagai tempat yang biasa diziarahi orang-orang pada zaman Jahiliyah.

Baca Juga

Pada masa Islam, Jabal Qubais hanya disebut dalam hubungannya dengan penduduk Mekkah, termasuk Abu Quhafah (ayah Abu Bakar Ash-shiddiq), yang naik ke bukit ini, dan tempat-tempat ketinggian lainnya untuk menyaksikan pasukan Islam yang memasuki Mekkah pada hari penaklukan Makkah (Fathu Makkah).

Dalam kitab Al-Munjid karya Louis Ma'luf, disebutkan bahwa Jabal Abu Qubais pernah dijadikan tempat pelontaran manjaniq (alat pelontar batu dalam peperangan) oleh Hasin bin Numayr, untuk ditembakkan ke pasukan Abdullah bin Zubair yang bertahan di Ka’bah. Tembakan dengan manjaniq menyebabkan terbakarnya tirai atau kiswah Ka’bah yang berwarna hitam.

Cerita-cerita yang disebutkan dalam Sirah Nabawiyah dan Hayat Muhammad (Kehidupan Nabi Muhammad SAW) oleh Dr Haekal mengenai Jabal Abu Qubais pada umumnya dihubungkan dengan riwayat Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi rasul. Disebutkan pula, nama bukit itu diambil dari nama seorang penduduk dari Bani Jurhum, yaitu Qubais bin Syalikh, yang tewas di atas bukit tersebut.

Bahkan, nama Jabal Abu Qubais disebut-sebut dalam sebagian kitab Tafsir Alquran, seperti Tafsir al-Jalalain dan Tafsir al-Qurthubi. Dalam tafsir ini, disebutkan setelah Nabi Ibrahim menyelesaikan perbaikan dan pembangunan Baitullah, Allah SWT berfirman kepadanya, “Dan, serukanlah umat manusia untuk mengerjakan ibadah haji, niscaya mereka akan datang ke rumah Tuhanmu dengan berjalan kaki dan dengan menunggang berjenis-jenis unta yang kurus, yang datangnya dari berbagai jalan (dan ceruk rantau) yang jauh.” (Surah Al-Hajj ayat 25).

Setelah turunnya ayat tersebut, diriwayatkan bahwa Nabi Ibrahim lalu menaiki Jabal Abu Qubais dan berseru, “Wahai manusia, Allah telah memerintahkan kamu untuk menunaikan haji ke Baitullah ini untuk memberimu dengan haji tersebut akan surga dan diselamatkan kamu dari azab neraka, maka berhajilah kamu.”

Riwayat lainnya yaitu ketika Nabi Muhammad SAW memperlihatkan mukjizatnya dari Allah SWT yang membelah bulan menjadi dua bagian. Kejadian itu dipertunjukan kepada kaum musyrik Makkah. Mereka baru percaya ketika bulan itu benar-benar terbelah dua, satu bagian di atas Jabal Abu Qubais dan satunya lagi di Jabal Qiiqa atau Hindi.

Dalam hubungannya dengan Nabi Muhammad SAW, juga disebutkan bahwa ia pernah dibawa kakeknya, Abdul Muthalib, ke puncak Jabal Qubais untuk berdoa meminta hujan. Nabi Muhammad SAW waktu itu masih kecil dan Makkah dilanda kemarau berkepanjangan.

Seorang wanita, Raqiqah binti Abi Saifi bin Hasyim, dalam tidurnya bermimpi mendengar suara yang mengatakan, dari kaum Quraisy akan muncul seorang nabi. Suara dalam mimpi itu juga memberinya petunjuk bagaimana cara meminta hujan agar dikabulkan Tuhan, yaitu penduduk harus meminta pimpinan mereka, Abdul Muthalib, agar membawa cucunya dan beberapa orang penduduk untuk berdoa bersama-sama.

Terlebih dulu mereka harus bersuci, mencium hajar Aswad (batu hitam pada Ka’bah), dan bertawaf (mengelilingi Ka’bah) sebanyak tujuh kali. Mimpi ini diceritakan Raqiqah kepada penduduk Makkah, dan mereka melaksanakan petunjuk mimpi itu.

Saat ini, Jabal Abu Qubais berganti bangunan Istana Raja Saudi yang tinggi dan megah. Istana ini juga berguna bagi para pemimpin atau tamu negara yang akan beribadah di Makkah. Pada awal pembangunan di bukit ini ditentang sebagian kalangan umat Muslim. Pasalnya, banyak peristiwa bersejarah yang berkaitan dengan Jabal Abu Qubais.

Sebelum dibongkar dan dibangun Istana Raja, di kawasan bukit ini dulunya adalah perkampungan yang banyak dihuni syekh (ulama) dan sejumlah pelajar yang ingin mendalami agama. Tahun-tahun sebelum pembangunan di kawasan ini, para jamaah calon haji sering menaiki Jabal Abu Qubais hanya untuk mengenang peristiwa Nabi Ibrahim AS. Bahkan, terkadang jamaah bernazar untuk memanggil sanak keluarganya supaya bisa berhaji.  

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement