Rabu 23 Sep 2020 10:31 WIB

BRI: Bantuan Pemerintah Jaga UKM Saat Pandemi

Ada empat segmen UMKM dengan kebutuhan berbeda.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Gedung Bank BRI. BRI menilai bantuan pemerintah turut menjaga keberlangsungan UMKM di tengah pandemi.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Gedung Bank BRI. BRI menilai bantuan pemerintah turut menjaga keberlangsungan UMKM di tengah pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menilai pandemi Covid-19 telah memberikan dampak terhadap perilaku keuangan pelaku UKM. Adanya bantuan dari pemerintah mendorong keberlangsungan usaha mikro saat pandemi Covid-19.

Baca Juga

Direktur Usaha Mikro BRI Supari mengatakan, saat ini pelaku UKM mempunyai ketahanan untuk berusaha dalam jangka waktu lebih kurang enam bulan. "Para pelaku usaha mikro dan kecil sudah mulai mengurangi konsumsi makanan," ujar Supari kepada wartawan, Rabu (23/9).

Menurutnya ada empat segmen kerentanan UKM yang memerlukan bantuan, baik pinjaman modal maupun restrukturisasi kredit. Adapun keempat segmen menurut riset BRI antara lain pertama vulnerable, segmen ini pelaku UKM tidak punya tabungan dan tidak punya pinjaman pada lembaga keuangan formal.

"Mereka tidak terjangkau lembaga keuangan formal dan tentunya status mereka saat ini sudah harus mendapatkan bantuan dari pihak ketiga. Pihak ketiga siapa, ya pemerintah, berupa Bantuan Produktif Usaha Mikro (Banpres)," ucapnya.

Kedua, survival, segmen ini para pelaku UKM tidak memiliki tabungan, akan tetapi mereka memiliki pinjaman. Di sini mereka sudah menggunakan modal kerja yang mereka pinjam untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Tentunya, lanjut Supari, pada saat aktivitas ekonomi mulai berjalan mereka membutuhkan tambahan modal kerja. "Segmen ini, pelaku UKM membutuhkan bantuan berupa restrukturisasi kredit, subsidi bunga, kredit lunak untuk tambahan modal kerja bersubsidi dengan pola penjaminan," kata dia.

Ketiga, upgrader, segmen ini pelaku UKM memiliki tabungan, akan tetapi mereka tidak memiliki pinjaman. "Kelompok ini tentunya bisa bertahan dalam waktu yang lebih panjang dalam kondisi perekonomian seperti saat ini. Kelompok ini tentunya membutuhkan bantuan tambahan modal kerja dengan kredit ringan dan penjaminan," kata Supari menjelaskan.

Keempat, striving, segmen ini pelaku UKM memiliki tabungan dan juga pinjaman. "Kebutuhan pelaku usaha UKM segmen ini adalah restrukturisasi kredit, dan tambahan modal dengan kerja dengan skema lunak saat fase pemulihan," ucapnya.

Adanya keempat segmen tersebut, menurutnya, sudah terakomodasi kebutuhannya dengan adanya bantuan dari pemerintah. Maka demikian, keberlangsungan usaha mereka diharapkan tetap berjalan ditengah pandemi Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement