Jumat 25 Sep 2020 18:12 WIB

Fakta- Fakta Jarang Diketahui Terkait Kesultanan Ottoman (3)

Terdapat sejumlah fakta yang jarang diketahui soal Ottoman.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat sejumlah fakta yang jarang diketahui soal Ottoman. Kekuasaan Utsmani (Ottoman).
Foto: pinterst
Terdapat sejumlah fakta yang jarang diketahui soal Ottoman. Kekuasaan Utsmani (Ottoman).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Negara Utsmaniyah atau Kesultanan Turki atau sering disebut juga Kekaisaran Ottoman dalam ejaan Barat, menguasai Asia Tengah hingga Eropa. Di masa kejayaannya, Turki dan Islam menjadi peradaban paling maju saat itu. 

Setelah sebelumnya Republika.co.id menjabarkan fakta-fakta terkait Ottoman, Republika.co.id kembali membeberkan fakta-fakta lain yang berhubungan dengan puncak kejayaan Utsmaniyah.  

Baca Juga

Berikut ini fakta-fakta di balik kejayaan Kekaisaran Ottoman sebagaimana dikutip dikutip dari History Collection:

Kesepuluh, kekaisaran Ottoman dimulai dari Ordo Religius. 

Ordo Ghazi adalah relawan dan tentara Muslim Turki. Mereka menugaskan diri mereka sendiri untuk memerangi orang-orang kafir. Sasaran utama mereka adalah Byzantium dan negara-negara Kristen di Kaukasus.  

Pada akhir abad ke-13, Kepala Suku Ghazi Osman I, seorang pemimpin agama yang kelak mendirikan kerajaan Ottoman. Mula-mula Osama I menjadi penguasa di sebuah wilayah yang berbatasan dengan Anatolia.

Kesebelas, Turki Ottoman semakin berkembang pesat. Pada abad ke-14, Putra Osman, Orhan, menaklukkan Kota Bursa di Anatolia barat laut pada 1326, dan menjadikannya ibu kota negara Ottoman. Pada 1354, gempa bumi menghancurkan Semenanjung Gallipoli di seberang Selat Dardanelles dari Anatolia, dan menghancurkan benteng Byzantium. Turki Ottoman mengambil kesempatan itu dan dengan cepat merebut dan menduduki semenanjung, membangun pijakan di Eropa. 

Pada 1387, pasukan Ottoman merebut kota Thessaloniki di Yunani dan pada tahun 1389, tentara Ottoman menghancurkan Serbia di Pertempuran Kosovo, dan menjadikan Kekaisaran Ottoman sebagai kekuatan dominan di Balkan.

Pada 1396, terjadi pertempuran Nicopolis yang mengakibatkan kekalahan Tentara Salib dan kemenangan Sultan Utsmaniyah Bayezid I. Namun kemudian, Ottoman sempat dikalahkan amerlane dari Dinasti Timurid.

Kekalahan itu tidak berlangsung lama, Ottoman kembali bangkit dan pada  1453 melakukan penaklukan terbesarnya dengan merebut Konstantinopel, sekarang Istanbul dan mengubahnya menjadi ibu kota baru Kekaisaran Ottoman.

Keduabelas, kematian Sultan Ottoman ditangan Tamerlane. Sultan Ottoman Bayezid I yang berkuasa pada 1360 hingga 1403, dijuluki Yildirim (petir) karena kecepatan dan keganasan serangannya, ia juga seorang yang tangguh. Sayangnya dia terlibat dalam perang api abad pertengahan dengan badass yang lebih besar, Tamerlane, dan itu menjadi bumerang besar. 

photo
Para orang kaya di zaman Ottoman (ilustrasi) - (google.com)

Tamerlane akhirnya muncul pada 1402, mengalahkan Bayezid, dan membawanya sebagai tawanan. Sultan Ottoman kemudian dipermalukan dengan dikurung di dalam sangkar di istana penakluknya, sementara istri kesayangan Bayezid dipaksa untuk melayani Tamerlane dan para bangsawannya.  

ketigabelas, Tentara Hitam dari Eropa menahan Kekaisaran Ottoman. Matthias merekrut 30 ribu tentara bayaran, terutama dari Jerman, Polandia, Bohemia, dan Serbia. Tentara bayaran Matthias, yang kemudian dikenal sebagai "Tentara Hitam", menjadi kekuatan tangguh yang mendominasi Eropa Tengah dan Balkan, dan menahan Turki Ottoman selama beberapa dekade.

Keempatbelas, saat Ottoman ingin menguasai Wina. Sultan Ottoman Suleiman Agung berusaha untuk merebut Wina, untuk digunakan sebagai basis operasi untuk kemajuan. Pada Mei 1529, Sultan Suleiman Agung maju dari Laut Hitam dengan 120 ribu pasukan. Namun, banyak hal yang salah sejak awal. Hujan deras yang tidak biasa mengubah rute perjalanan menjadi lautan lumpur, di mana artileri pengepungan yang berat terjebak dan harus ditinggalkan. Cuaca buruk juga mendatangkan malapetaka bagi kesehatan pasukan yang basah kuyup. 

Namun mereka tetap berusaha mengepung Wina. Mereka mencoba merobohkan tembok Wina dengan menambang, tetapi digagalkan  penambangan balik yang efektif. Berbagai upaya untuk menyerbu tembok dipukul mundur. 

Pasukan ottoman semakin lemah, diperparah dengan hujan lebat pada Oktober, yang mengotori sebagian besar bubuk mesiu mereka. Karena serangan terus dipukul mundur sehingga pengepungan mulai dicabut dan sultan Ottoman mundur.   

Ketika salju turun lebih awal dan pasukan tentara Ottoman masih berada di lapangan, menyebabkan banyak dari pasukan itu meninggal. Suleiman menyerah untuk menaklukkan Eropa, dan mengalihkan upaya Ottoman ke Asia dan Mediterania.

Sumber: https://historycollection.com/the-mighty-ottoman-empires-lesser-known-facts/ 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement