Senin 28 Sep 2020 16:02 WIB

Pemkab HST Gali Potensi Wisata Pegunungan Meratus

Pegunungan Meratus punya keanekaragaman hayati yang potensial untuk pariwisata.

Desa terpencil di kaki Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Kawasan Pegunungan Meratus memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan dan didukung untuk bidang jasa lingkungan dan kepariwisataan.
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Desa terpencil di kaki Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Kawasan Pegunungan Meratus memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan dan didukung untuk bidang jasa lingkungan dan kepariwisataan.

REPUBLIKA.CO.ID, BARABAI -- Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, berupaya menggali potensi wisata di Pegunungan Meratus. Hal itu menjadi upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menggali potensi pendapatan asli daerah.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Mulyadi, mengatakan, kawasan Pegunungan Meratus memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang potensial bagi pengembangan sektor wisata. Selain pengembangan wisata alam berupa hutan dan budaya suku Dayak, potensi wisata tirta juga tengah dikembangkan.

Baca Juga

"Kawasan Pegunungan Meratus memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan dan didukung untuk bidang jasa lingkungan dan kepariwisataan," kata Mulyadi di Barabai Senin.

Mulyadi menyebut, selama ini kawasan Meratus sudah dikenal hingga mancanegara. Tidak hanya keindahan wisata alam dan budayanya, tetapi juga berbagai memiliki potensi wisata tirta berupa sungai, riam, dan air terjun yang menawan.

Desa Nateh, contohnya, telah terkenal sebagai lokasi atau spot arung jeram. Wakil Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Provinsi Kalsel, Bandi Chairullah mengatakan, potensi wisata tirta di Kalsel terutama kawasan pegunungan Meratus tidak kalah dengan wisata tirta di daerah lain, bahkan negara lainnya.

"Jika dikembangkan secara serius dan kelestarian alamnya dijaga, maka wisata alam wisata petualangan tirta di Kalsel mampu mengalahkan obyek wisata serupa di negara lain," ujarnya.

Pada Ahad (27/9), peringatan Hari Sungai Sedunia yang diselenggarakan di Desa Nateh kaki Pegunungan Meratus. Tema peringatan Hari Sungai Sedunia kali ini adalah menyatu dengan alam dan bersahabat dengan air.

Pemilihan Desa Nateh sebagai lokasi peringatan karena desa ini menawarkan beragam keunikan dan panorama indah hutan, goa hingga sungai. Tokoh muda dan aktivis lingkungan Berry Nahdian Forqan mengatakan, perlu dukungan semua pihak, baik masyarakat dan pemerintah, untuk memelihara dan menjaga kawasan Pegunungan Meratus yang merupakan aset dunia ini.

Peringatan Hari Sungai Sedunia ini ditandai dengan penanaman pohon penghijauan di sepanjang daerah aliran sungai sebagai bentuk dukungan upaya pelestarian alam yang digalakkan Pemkab Hulu Sungai Tengah atau lebih dikenal dengan gerakan Save Meratus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement