Senin 28 Sep 2020 23:23 WIB

Pontianak Kembangkan Pondok Wisata Potensi Pariwisata

Wisatawan yang menginap di homestay itu akan disuguhkan dengan pengalaman baru.

Pontianak Kembangkan Pondok Wisata Potensi Pariwisata (ilustrasi).
Foto: ANTARA/JESSICA HELENA WUYSANG
Pontianak Kembangkan Pondok Wisata Potensi Pariwisata (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK -- Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan homestay atau pondok wisata karena berpotensi menunjang pariwisata setempat .

"Para pelaku usaha saat ini dihadapkan dengan tantangan untuk bisa kreatif dalam berinovasi termasuk sektor pariwisata agar tetap tumbuh meski di tengah pandemi Covid-19. Artinya, sektor pariwisata tetap berjalan tetapi aman dari Covid-19," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin (28/9).

Satu diantaranya adalah homestay atau pondok wisata yang merupakan sebuah potensi sektor wisata yang bisa dikembangkan di tengah pandemi Covid-19. "Potensi apa yang bisa digali di tempat tersebut sehingga pondok wisata itu akan menarik orang untuk berkunjung dan menginap di kawasan itu," ujarnya usai membuka Pelatihan Homestay atau Pondok Wisata di Pontianak.

Sebagaimana diketahui, ada beberapa komunitas masyarakat yang sudah menggeluti penyediaan homestay atau pondok wisata dengan membangun kawasan wisata secara parsial. Biasanya pondok wisata berlokasi di pinggiran kota dan jauh dari hiruk pikuk. Pondok wisata dikelilingi dengan suasana alam, baik yang sifatnya alami maupun buatan.

"Pondok wisata tersebut lebih menarik orang atau wisatawan berkunjung dan menginap di sana karena ingin menikmati suasana alamnya," kata Edi.

Satu di antara homestay yang ada di Pontianak, Kampung Tenun misalnya, di sana, wisatawan yang menginap di homestay itu akan disuguhkan dengan pengalaman baru, terutama kehidupan masyarakat yang menenun. "Setidaknya mereka bisa ikut belajar bagaimana menenun kain dari awalnya bahan benang hingga menjadi kain," katanya.

Edi menyebut, sekarang ini eranya serba virtual, akan tetapi untuk sektor pariwisata memang tidak mungkin dilakukan secara virtual. Masyarakat juga membutuhkan refreshing atau wisata yang bisa dinikmati langsung, tidak hanya secara virtual. Oleh sebab itu pondok wisata yang ada di Indonesia penuh terisi oleh warga yang menghabiskan waktu refreshing.

"Mungkin selama ini masyarakat merasa kejenuhan dalam pekerjaan, tentunya mereka juga butuh refreshing dengan berwisata," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak, Syarif Saleh menambahkan, kegiatan pelatihan pondok wisata dalam rangka peningkatan kualitas tata kelola destinasi pariwisata dan kapasitas masyarakat pelaku usaha.

Peserta sebanyak 40 orang ini akan mendapatkan pelatihan dalam meningkatkan pemahaman keterampilan, pengetahuan maupun sikap yang benar dalam tata kelola homestay atau pondok wisata. "Tujuannya memahami diversifikasi produk dan dasar kepariwisataan," sebutnya.

Pelatihan yang digelar selama tiga hari, mulai tanggal 28-30 September 2020 ini, diharapkan para peserta memahami kompetensi di bidangnya masing-masing. "Mampu mengimplementasikan kompetensinya untuk meningkatkan kinerja di bidang masing-masing," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement