Rabu 30 Sep 2020 12:34 WIB

Dzikir Bantu Tingkatkan Imun Dalam Tubuh

Dengan berdzikir hati dan pikiran seseorang menjadi lebih tenang

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Berdzikir. Ilustrasi
Foto: Thoudy Badai/Republika
Berdzikir. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dzikir merupakan ibadah yang dilakukan umat Muslim untuk mengingat kebesaran Allah SWT. Selain meningkatkan keimanan, dzikir juga membawa manfaat dalam meningkatkan imunitas seorang manusia.

Ketua IDI Kuningan, Jawa Barat, dr Asep Hermana, menyebut dengan berdzikir hati dan pikiran seseorang menjadi lebih tenang. Hal ini pula yang menjadi dasar pemikiran psikoneuroimunologi atau konsep mengenai fungsi regulasi-imun untuk mempertahankan hemeostasis.

Hemeostasis merupakan proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kondisi konstan, sehingga tubuh berfungsi dengan normal, meski terjadi perubahan lingkungan di dalam atau di luar tubuh.

"Kondisi psikis kadar hormon dan imunitas ini memiliki kaitan yang erat sekali. Allah SWT menitipkan tubuh penuh dengan potensi bahaya. Dari beberapa riset, diketahui tidak kurang dari 1,5 juta bakteri ada dalam 1 cm kulit manusia. Yang Allah SWT titipkan, bukan hanya yang berbahaya tapi juga ada yang menjadi pelindung," ujarnya dalam webinar dengan tema 'Keajaiban Dzikrullah Terhadap Imunitas Tubuh', yang digelar Kajian MQ Pagi, Rabu (30/9).

Dr Asep menyebut saat ini banyak yang meninggal bukan karena virus Covid-19, tetapi karena pikiran dan stres. Respon stres juga berpengaruh pada penurunan imunitas.

"Ada tujuh cara meningkatkan imun. Selalu bersyukur, berbaik sangka, infaq atau sedekah, selalu tersenyum, meyakini selalu ada jalan kemudahan, berpuasa, dan dzikir," lanjutnya.

Sejauh ini, ia menyebut ada 111 penelitian yang membahas seputar kesinambungan antara dzikir atau ketenangan hati dengan meningkatnya imun seseorang. Dari penelitian-penelitian yang ada, diketahui ketika seseorang kondisi hatinya tenang dan bisa mengelola stres, maka imun yang dimiliki akan meningkat lebih kuat.

Sebuah penelitian dilakukan kepada seorang pasien yang akan melakukan operasi. Dengan mengucapkan 'Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahuakbar' selama 30 menit sebelum operasi, diketahui respon stres pasien tersebut menurun dua kali lipat lebih rendah.

Di Indonesia pernah juga dilakukan penelitian membaca Al-Fatihah dan hubungannya dengan ketenangan jiwa, relaksasi, serta kualitas tidur. Jika bacaan ini dilakukan sesering mungkin dan dimaknai, hasilnya menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik.

"Dzikir dapat meningkatkan imun melalui dua cara, langsung dan tidak langsung. Secara langsung, dzikir meningkatkan sistem imun melalui hypothalamic, pituitary, adrenal (HPA) axis, serta sistem hormon peningkatan beta endorphin, oksitosin dan dopamin," kata dia.

Secara tidak langsung, dzikir berpengaruh pada relaksasi, ketenangan, dan kualitas tidur. Pengendalian mood juga berpengaruh pada sistem imun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement