Ahad 04 Oct 2020 15:03 WIB

Umroh Dibuka Kembali, Sehari Dibagi Empat Gelombang

Satu gelombang umroh, jamaah diizinkan menyelesaikan ibadah maksimal tiga jam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).
Foto: REUTERS/Yasser Bakhsh
Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, menyebut pelaksanaan umroh dalam satu hari dibagi dalam empat waktu atau gelombang. Dalam satu gelombang, ada 1.500 jamaah menunaikan ibadah umroh.

"Perhari ada 6.000 jamaah untuk tahap I. Ada empat waktu pelaksanaan, jadi sekitar 1500an dalam satu gelombang," ujar Endang Jumali saat dihubungi Republika, Ahad (4/10).

Secara umum, ia menyebut persiapan pelaksanaan umroh sudah dilakukan sejak jauh hari. Termasuk di dalamnya, Saudi mematangkan protokol kesehatan dan manasik pelaksanaan umroh.

Ia juga menyebut belum mengetahui berapa jumlah WNI yang tinggal di Saudi yang terdaftar dan mendapat izin melaksanakan umroh di tahap I ini. Ia menyebut, semua data dipegang Kementerian Haji dan Umroh, mengingat pendaftarannya menggunakan aplikasi.

Satu gelombang jamaah umroh, diizinkan menyelesaikan ibadahnya maksimal selama tiga jam. Menurut informasi yang ia dapat, jamaah gelombang pertama mulai melakukan ibadah pukul 03:00 waktu setempat.

"Menurut informasi,  jam 3 subuh tadi dimulai. Umroh tetap berjalan selama tidak berbarengan dengan waktu shalat," lanjutnya.

Arab Saudi telah mengambil tindakan drastis untuk memerangi pandemi dengan menangguhkan ibadah umroh dan sholat di masjid pada pertengahan Maret.  Kerajaan juga menghentikan penerbangan internasional dan menerapkan penguncian untuk mencegah kasus virus mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dilansir di Arab News, Ahad (4/10), untuk menampung kuota 6.000 jamaah haji per hari, Kementerian Haji dan Umrah telah menyiapkan lima titik pertemuan. Beberapa di antaranya yakni wilayah Al-Gaza, Ajyad dan Al-Shasha. Di lokasi ini, jemaah akan bertemu dan bergabung dengan tenaga kesehatan profesional sebelum menaiki bus menuju Masjidil Haram.

Untuk menyambut kedatangan kelompok pertama, kamera termal akan ditempatkan di pintu masuk dan di dalam aula Masjidil Haram. Kamera ini berfungsi untuk memantau lonjakan suhu tubuh dan mengeluarkan peringatan, jika diperlukan.

Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci, bekerja sama dengan otoritas lain, telah menyelesaikan persiapan menerima jamaah umrah, dengan tindakan pencegahan dan pencegahan yang ketat. Sekitar 1.000 karyawan telah dilatih untuk memantau ritual umroh di Masjidil Haram.

Masjid akan dibersihkan 10 kali sehari, di antara kehadiran masing-masing kelompok. Pembersihan lebih lanjut juga dilakukan di area dengan lalu lintas tinggi, termasuk air mancur, sajarah, dan kamar mandi.

Eskalator menuju lantai atas juga telah dilengkapi dengan alat pembersih. Selain itu, alat cuci tangan telah ditempatkan di setiap pintu masuk masjid.

Sistem pendingin udara yang terpasang telah dilengkapi dengan teknologi sanitasi ultraviolet. Disediakan tim yang bertugas menjaga jadwal pembersihan filter udara, sembilan kali sehari dalam tiga tahap berbeda. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement