Selasa 06 Oct 2020 21:59 WIB

Emil: Klaster Keluarga di Bodebek Sedang Tinggi Tingginya

Menurut Emil, klaster keluarga Covid-19 di Bodebek berasal dari klaster kantor.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) menelpon saat meninjau RSUD Depok di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/9/2020). Peninjauan tersebut dilakukan dalam rangka melihat kesiapan rumah sakit di Kota Depok dalam penanganan darurat COVID-19.
Foto: ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) menelpon saat meninjau RSUD Depok di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/9/2020). Peninjauan tersebut dilakukan dalam rangka melihat kesiapan rumah sakit di Kota Depok dalam penanganan darurat COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, telah melakukan koordinasi dengan kepala daerah di Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) untuk memastikan kesamaan gerak dalam menekan angka penyebaran virus Corona (Covid-19).

"Kesamaan pertama kita menyepakati Bodebek ini klaster keluarga sedang tinggi tingginya. Contoh dari Kota Bogor, dari dua ratusan kepala keluarga, yang terpapar rata-rata tiga, jadi ini dilaporkan juga di Kota Bekasi," ujar gubernur yang akrab di sapa Kang Emil saat berkantor di Balai Kota Depok, Selasa (6/10).

Menurut Kang Emil, klaster keluarga Covid-19 di wilayah Bodebek berasal dari klaster kantor. Namun demikian, pihaknya akan meneliti apakah klaster kantor tersebut berasal dari masyarakat yang berkantor di Jakarta atau memang yang berkantor di wilayah sendiri (Bodebek).

"Jadi kalau di Bogor apakah klaster kantor karena kantornya di Bogor atau dia KTP Bogor yang klaster kantornya di Jakarta. Itu sedang kita teliti," terangnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan sinkronkan kebijakan pembatasan kegiatan sampai pukul 18.00 WIB di wilayah Bodebek.

"Hal itu dilakukan karena masih adanya beberapa wilayah yang belum sama. Contohnya, perbatasan Kota Depok dengan Kabupaten Bogor, ternyata kanannya tutup kirinya masih buka. Itu sedang kita samakan," kata Kang Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement