Selasa 06 Oct 2020 22:23 WIB

Halal Development Corporation Ekspansi ke Jepang dan China

Malaysia masih sangat bergantung pada impor produk halal.

Halal Development Corporation Ekspansi ke Jepang dan China. Salah satu restoran halal di Jepang
Foto: Dailyjapan
Halal Development Corporation Ekspansi ke Jepang dan China. Salah satu restoran halal di Jepang

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Halal Development Corporation (HDC) berencana untuk memperluas operasinya di Jepang, Korea, Taiwan dan China dalam lima tahun ke depan. Kepala eksekutif Hairol Ariffien Sahari mengatakan negara-negara ini telah menerima banyak sekali pengunjung Muslim setiap tahun. 

Berbicara kepada Bernama di World Halal Night & Halal Excellence Award 2020 di Malaysia, Selasa (6/10), dia mengatakan perusahaan juga bertujuan untuk meningkatkan ekspor halal Malaysia dan menarik lebih banyak investasi ke ekosistem industri halal domestik sebagai langkah langsung untuk melawan defisit perdagangan produk halal. Dia mengatakan perusahaan akan memanfaatkan empat produk dan layanan inti, yaitu pelatihan, konsultasi, Halal Park, dan Halal Integrated Platform (HIP) dalam mewujudkan tujuan tersebut.

“Kami menyadari bahwa sebagai sebuah bangsa, Malaysia masih sangat bergantung pada impor produk halal,” katanya, seraya menambahkan bahwa Malaysia mengimpor total produk halal senilai US $ 25 miliar (US $ 1 = RM4,15) tahun lalu, versus ekspor yang hanya US $ 10 miliar.

Dilansir Bernama, Selasa (6/10), Hairol mengatakan HDC akan semakin memperkuat tekadnya dan menggandakan upayanya untuk merevitalisasi ekonomi lokal, terutama setelah pandemi Covid-19 yang menghancurkan.

Dia mengatakan saat ini ada 200.000 usaha kecil dan menengah yang terlibat dalam bisnis terkait halal di Malaysia, tetapi menunjukkan bahwa hanya 8.000 perusahaan yang bersertifikat halal, dimana 1.500 perusahaan adalah eksportir. Karena itu, Hairol mengatakan perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan jumlah bisnis bersertifikat halal guna meningkatkan jumlah eksportir halal di negara tersebut. 

Pada 2019, nilai ekspor produk halal Malaysia mencapai RM40,2 miliar, dengan China menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan RM4,7 miliar, disusul Singapura, Amerika Serikat, Jepang, dan Indonesia.

Saat ini, Malaysia merupakan salah satu sumber referensi utama bagi lebih dari 150 negara di berbagai bidang dalam pengembangan dan tata kelola industri halal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement