Kamis 08 Oct 2020 03:05 WIB

Pandemi Dorong Perubahan Perilaku Konsumen di UEA

Keraguan terhadap pembayaran digital tetap ada

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Relawan sosialisasi kepada pengunjung supermarket untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Foto: Khaleej Times
Relawan sosialisasi kepada pengunjung supermarket untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

REPUBLIKA.CO.ID, ABUDHABI--UKM di  Uni Emirat Arab (UEA) menunjukkan tingkat adopsi yang tinggi untuk menjaga usaha mereka tetap berjalan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil survei lebih dari dua dari lima UKM, atau 44 persen telah mengizinkan pembayaran nirsentuh untuk pertama kalinya sejak dimulainya pandemi.  

Kendati demikian, keraguan terhadap pembayaran digital tetap ada.  Perhatian utama adalah tentang privasi dan keamanan data. Hal ini terungkap melalui studi perusahaan jasa keuangan VISA terkait perubahan prilaku konsumen di masa covid-19.

"Studi VISA menemukan 92 persen UKM khawatir tentang mengalihkan bisnis mereka ke online atau meningkatkan kehadiran online, sangat kontras dengan hanya 74 persen secara global." Jelas laporan tersebut.

Kekhawatiran tersebut banyak membuat para pelaku usaha ragu, namun lebih banyak yang melihat ini dan langsung mengambil peluang.

"Pada saat seperti ini - ketika kesadaran harga dan kecepatan pengiriman mengubah harapan pelanggan - kami harus dapat memberikan pengalaman e-commerce yang lebih baik kepada konsumen modern," kata Arif Saiyad, Chief Executive Officer dan Co-Founder mobile e  -commerce ZON.

Teknologi perusahaan ZON diklaim memungkinkan pencocokan permintaan-penawaran waktu nyata untuk menawarkan harga terendah per item dan pemenuhan pesanan yang lebih cepat.

ZON berharap pelaku ritel kecil akan menggunakan teknologinya untuk transformasi pembayaran digital mereka.  Saat ini dijelaskan sudah ada 32.000 penjual yang mengantre untuk mendapatkan jasanya.

"Saya melihat potensi luar biasa dari teknologi ZON untuk aktivitas skala internasional dan mengubah permainan di bagian lain dunia, di mana kepemilikan bisnis ritel terfragmentasi ditambah penetrasi ponsel cerdas terus meningkat," kata Marwan Al Damrawi, salah satu investor ZON.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement