Rabu 07 Oct 2020 21:55 WIB

Istri PM Israel Langgar Karantina Wilayah Demi Menata Rambut

Istri PM Israel, Sara Netanyahu mengundang penata rambut saat karantina wilayah

Rep: Mabruroh/ Red: Nur Aini
PM Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara.
Foto: telegraph
PM Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara.

REPUBLIKA.CO.ID, ISRAEL -- Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diduga telah melanggar aturan karantina wilayah pandemi Covid-19. Sara Netanyahu dilaporkan telah mengundang seorang penata rambut di kediamannya pada pekan lalu menurut laporan surat kabar Yediot Ahronot.

Penata rambut tersebut datang pada malam hari raya Sukkot. Ia diundang untuk menata rambut Sara Netanyahu yang akan membuat video layanan publik tentang anjuran penggunaan masker.

Baca Juga

Dilansir dari English Alarabiya, Rabu (7/10), salon rambut dan tempat cukur telah ditutup sebagai bagian dari karantina nasional yang diberlakukan sejak bulan lalu. Masyarakat juga diperintahkan untuk tetap berada dalam jarak 1.000 meter dari rumah kecuali untuk kegiatan penting.

Pernyataan resmi yang dirilis sebagai tanggapan atas laporan berita tersebut mengatakan, Sara sangat mematuhi semua peraturan pencegahan virus corona, termasuk berlindung di rumah dan memberlakukan pemakaian masker di kediamannya. 

"Sebagai figur publik yang membuat video informasi, dia yakin dia berhak menggunakan jasa penata rambut," kata pernyataan itu.

Ia menambahkan bahwa mereka berdua mengenakan masker dan sarung tangan selama melakukan penataan rambut. Bahkan, Sara juga meminta penata rambut untuk tidak melakukan percakapan.

Surat kabar tersebut menambahkan, bahwa sebenarnya yang berhak atas layanan penata rambut hanyalah Perdana Menteri, sedangkan istrinya tidak. Apabila warga Israel yang melanggar karantina wilayah maka diwajibkan membayar denda 500 syikal atau 150 dolar AS (Rp 2,2 juta).

Perdana Menteri Israel menjadi sasaran demonstrasi massal dalam beberapa bulan terakhir, dengan pengunjuk rasa meminta dia untuk mundur saat dia diadili karena korupsi dan mengkritik tanggapannya terhadap virus corona.

Warga Israel juga telah menyatakan kemarahannya tentang sejumlah kasus baru-baru ini, di mana pejabat senior dan anggota keluarga mereka melanggar perintah karantina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement