Kamis 08 Oct 2020 12:28 WIB

Keberhasilan Saudi Tekan Covid karena Ketekunan Pakai Masker

Keberhasilan menekan penyebaran Covid-19 karena ketekunan publik memakai masker

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
 Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi menunjukkan umat Islam mengenakan masker wajah dan menjaga jarak aman saat mereka melakukan umrah di sekitar Ka
Foto: EPA-EFE/SAUDI MINISTRY OF HAJJ
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi menunjukkan umat Islam mengenakan masker wajah dan menjaga jarak aman saat mereka melakukan umrah di sekitar Ka

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan 468 kasus baru Covid-19 di negara itu, Rabu (7/10). Total kasus yang dikonfirmasi di Kerajaan menjadi 337.711 dengan 9.556 kasus aktif dan 913 di antaranya menerima perawatan medis.

Madinah mencatat jumlah kasus baru yang dikonfirmasi tertinggi di angka 71 pasien. Makkah melaporkan 53 kasus, Yanbu 31 kasus, dan Al-Hofuf 29 kasus.

Selain itu, 596 pasien dilaporkan telah pulih dari Covid-19. Angka total pemulihan di Saudi meningkatkan menjadi 323.208 pasien. Korban tewas akibat Covid-19 mencapai 4.947 dengan 24 kematian baru dilaporkan.

Madinah adalah kota di Saudi yang mencatatkan jumlah pemulihan tertinggi yakni 118 pasien, sementara Jeddah dan Riyadh masing-masing mencatat 43 pasien. Makkah melaporkan 34 pemulihan dalam 24 jam terakhir.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly, menunjukkan pentingnya orang-orang mematuhi aturan tentang memakai masker.

“Masker sangat penting untuk menjaga kesehatan dalam keadaan ini. Tidak ada bahaya yang akan timbul dari memakainya setiap hari. Beberapa orang telah memakainya selama bertahun-tahun karena kebutuhan kerja dan berjalan tanpa ada masalah," katanya dilansir di Arab News, Kamis (8/10).

Al-Aly mencatat keberhasilan Kerajaan dalam menekan penyebaran infeksi terutama karena ketekunan publik dalam memakai masker. Ia menambahkan, beberapa negara yang mengalami gelombang kedua Covid-19 sebagian besar merupakan akibat dari orang-orang yang terlalu santai dalam komitmen menjalankan perilaku pencegahan.

Kementerian Kesehatan sejauh ini telah melakukan 6.828.117 uji reaksi berantai polimerase (PCR) sejak wabah virus menyebar di negara itu pada awal Maret. 52.184 tes dilakukan dalam periode 24 jam terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement