Jumat 09 Oct 2020 06:59 WIB

Kemenag Gelar Muktamar Pemikiran Santri Secara Daring

Muktamar pemikiran santri jadi ajang para santri untuk berkontribusi

Rep: Muhyiddin./ Red: Esthi Maharani
Zainut Tauhid Saadi
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Zainut Tauhid Saadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) kembali menyelenggarakan Muktamar Pemikiran Santri Nusantara 2020. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, Mukatamar Pemikiran Santri yang ketiga ini digelar secara daring.

Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa’adi bersyukur muktamar pemikiran santri tetap berjalan, meski di masa pandemi Covid-19. “Saya menyampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat karena Muktamar Pemikiran Santri yang sudah berlangsung sejak 2018 ini bisa tetap terlaksana,” ujar Zainut dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/10).

Menurut Zainut, muktamar pemikiran santri ini merupakan ajang para santri di seluruh Indonesia untuk berkontribusi secara konstruktif terhadap negara yang sedang dilanda musibah.

“Muktamar Pemikiran Santri ini sangat relevan. Di satu sisi, pesantren harus menyikapi Covid-19 ini dengan kehati-hatian, namun di sisi lain pesantren juga harus tetap memberikan layanan pendidikan dan kesehatan kepada para santri,” ucapnya.  

Meskipun digelar secara daring, Zainut tetap optimis muktamar ini bisa menghasilkan rumusan yang kontributif untuk bangsa ini. Apalagi, santri dan pesantren menjadi bagian dari entitas yang sangat merasakan beratnya menghadapi pandemi ini.

"Kebiasaan hidup bersama tanpa jarak yang selama ini mereka jalani, tiba-tiba tidak diperbolehkan. Kebersamaan secara fisik yang biasanya menjadi media mengakrabkan diri, mengenali satu sama lain, harus dibatasi,” katanya.

“Namun saya percaya sepenuhnya, pesantren akan bisa melewati kondisi dan perubahan ini dengan baik. Sejarah membuktikan bahwa pesantren adalah lembaga yang adaptif dengan kondisi apapun, tetap survive dalam situasi apapun,” imbuhnya.

Muktamar Pemikiran Santri Nusantara kali ini mengambil tema besar “Santri Sehat Indonesia Kuat”. Ada lima kegiatan diskusi yang digelar, dengan sub tema: Pandemi dan Dunia Pesantren; Pesantren dan Tantangan Media; Strategi Pengembangan Pendidikan Pesantren; Revitalisasi Nilai-nilai Pesantren; dan Santri Bicara Papua.

Muktamar ini dilaksanakan setiap Selasa dan Jumat pukul 14.00-16.00 WIB. Sejumlah narasumber kompeten yang dijadwalkan hadir, antara lain: KH Abdul Ghaffarrozin, Gus Nadirsyah Hosein, Ning Nihayatul Wafiroh, Ulil Abshar Abdalla, Alissa Wahid, dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement