Jumat 09 Oct 2020 14:13 WIB

Para Difable Netra Tetap Berkreasi di Tengah Pandemi

SDF terus menghidupkan semangat untuk berkreasi dan berinovasi bagi para DN.

SDF mengadakan kegiatan bertajuk ‘Creativity creates opportunity’ semangati para Difabel Netra (DN) untuk tetap berkreasi di tengah pandemi.
Foto: istimewa
SDF mengadakan kegiatan bertajuk ‘Creativity creates opportunity’ semangati para Difabel Netra (DN) untuk tetap berkreasi di tengah pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Maknai Hari Penglihatan Se-Dunia/ World Sight Day (WSD) 2020 yang jatuh tepat hari ini, Syamsi Dhuha Foundation (SDF), LSM nirlaba peduli Low vision (Lovi), mengadakan serangkaian kegiatan selama Oktober sebagai bulan peduli penglihatan. Kegiatan ini bertajuk ‘Creativity creates opportunity’ semangati para Difabel Netra (DN) untuk tetap berkreasi di tengah pandemi. 

Beragam karya yang ditelurkan, di antaranya: single perdana The Lulo ‘Rahasia Dibalik Rasa’, DN menari, website ramah DN www.edubilitas.com oleh Cotrium, lagu ‘Yakin & Percaya’ karya Lovi Giska FA. SDF pun telah berikan bantuan bagi para DN yang terdampak pandemi tuk kebutuhan sehari-hari dan pelatihan kewirausahaan. 

Pada Sabtu (10/10), SDF juga akan hadirkan Ernawan Salimsyah CFA, Praktisi dan Pengamat Industri Manager Investasi dan Dr Didi Tarsidi MPd, Dosen Luar Biasa Prodi Pendidikan Khusus, Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Dua sosok yang sudah buktikan keterbatasan penglihatan tak batasi prestasi mereka.  

Ernawan Salimsyah CFA yang raih gelar sarjana Matematika  ITB & Master of Applied Finance dari University of Newcastle Australia, sejak awal tekuni karirnya di bidang investasi. Ernawan mulai dari posisi manager investasi portfolio hingga pernah dipercaya duduki posisi puncak di salah satu perusahaan investasi di Jakarta.

 

Didikan orangtua yang tak berikan perlakuan khusus karena keterbatasannya, memacunya tuk atasi kendala dan fokus asah kemampuannya. Tak hanya itu, Ernawan pun gali potensinya tuk berlari dan melihat hal tersebut sebagai tantangan. 

“Awalnya tak mudah, dimulai dengan berjalan kaki kemudian rutin berlatih lari, hingga akhirnya bisa perkuat tim angkatan untuk ikut di 24 km Ultra Marathon ITB. Sesekali memang masih suka tak sengaja menabrak orang lain, karena tak terlihat & timbulkan kesalahpahaman. Namun, setelah dijelaskan bahwa Low vision, masalahnya pun selesai," papar Ernawan sambil tersenyum. 

Adapun Dr. Didi Tarsidi M.Pd yang kehilangan penglihatannya di usia 5 tahun, meski telah pensiun beliau tetap aktif di bidang pendidikan. Didi berlatar belakang S1 Bahasa Inggris dan lanjutkan S2 dan S3 nya di bidang Bimbingan dan Konseling UPI. 

Didi juga aktif lahirkan karya tulis yang membawanya ikuti berbagai seminar/ kongres di dalam maupun luar negeri, antara lain Norwegia, Jepang, Italia dan Malaysia. Kredibilitasnya diakui pula dengan ditunjuknya sebagai Ketua Umum Pertuni (2004 – 2014) dan Vice President World Blind Union Asia Pacific (2004 – 2008). 

Didi yang belajar secara otodidak dan menekuni bidang IT, sering dijadikan acuan para DN jika alami masalah IT berkat kepiawaiannya tersebut. 

“Selain berikan bantuan langsung untuk keperluan sehari-hari, SDF juga mengadakan pelatihan daring ‘Kiat Berwirausaha di Masa Pandemi’ pada 8 Agustus lalu difasilitasi pewirausaha yang juga penyintas Autoimun, Santya Widiati untuk bangkitkan kembali semangat mereka yang nyaris pupus. 

Acara ini diikuti 33 DN dari berbagai daerah : Bandung, Purwakarta, Garut, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Tangerang, Mojokerto, Surabaya dan Balikpapan, yang jalankan aneka usaha: tempat kost, ternak ikan, jual sembako, pakaian, jasa musik dan tak ketinggalan usaha kekinian berbasis daring. Diharapkan Low Vision Center SDF dapat menjadi salah satu wadah bagi penyandang DN tuk berinteraksi, berkreasi dan sebagai penghubung dengan berbagai lembaga/ institusi lainnya”, jelas Laila Panchasari – Manajer SDF.

DN Edi Suwanto dan 3 rekannya berkreasi hasilkan www.edubilitas.com dengan fitur-fitur yang mudah di akses oleh para DN terpicu oleh motivasi diri, keinginan berikan manfaat, juga keprihatinan sulitnya para DN miliki akses pendidikan yg berkualitas dan informatif. 

Di sisi lain, soft launching single perdana The Lulo ‘Rahasia Dibalik Rasa’ karya Lovi Bagas semangati para DN tuk terus berkarya, gunakan mata hati tuk lihat indahnya dunia. Juga lagu ‘Yakin & Percaya’ kreasi lovi Giska yang dinyanyikannya sendiri. Tak ketinggalan penampilan para DN menari. 

“Tak mudah tuk bergerak dan belajar menari bagi yang tidak dapat melihat contoh gerakan. Namun, dengan belajar menari identik dengan belajar sabar. Baik bagi yang melakukan maupun yang mengajarkannya. Hal itu bahkan menjadi kelas tersendiri yang penting. Yang SDF coba hidupkan adalah semangat tuk berkreasi dan berinovasi. Memang tak mudah hidup dengan keterbatasan penglihatan, namun janji-Nya, saat Dia ambil 1 kenikmatan maka akan digantikan-Nya dengan kenikmatan yang lain, tak tersesat walau tak melihat," tutur Dian Syarief, Ketua SDF yang juga penyandang autoimun & Low vision dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (9/10). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement