Senin 12 Oct 2020 20:42 WIB

Ciri Haji Mabrur Menurut Pendapat Ulama

Ganjaran bagi orang dengan haji mabrur tidak hanya sebatas penghapusan sebagai dosa.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ciri Haji Mabrur Menurut Pendapat Ulama (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/SAUDI MINISTRY OF HAJJ
Ciri Haji Mabrur Menurut Pendapat Ulama (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Haji merupakan salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi orang yang sudah mampu. Pergi haji bagian dari jihad dijalan Allah karena mencurahkan harta, tenaga, meninggalkan keluarga dan negara menuju ke tanah haram dan berharap hajinya mabrur.

Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) KH Mahbub Maafi dalam bukunya. "Tanya Jawab Fiqih Sehari-hari" menjelaskan perihal mabrul, menurutnya ada banyak pendapat ulama tentang haji mabrur. Pertama, Haji Mabrur adalah haji yang tidak tercampur kemaksiatan, dan kata Al Mabrur itu diambil dari kata Al birr yang artinya ketaatan. "Dengan kata lain, haji mabrur adalah haji yang dijalankan dengan penuh ketaatan sehingga tidak tercampur dengan dosa," katanya.

Pendapat ini menurut Muhyiddin Syarf an-Nawawi dipandang sebagai pendapat yang paling shahih. "Menurut Muhyiddin Syarf an-Nawawi makna hadits tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga adalah bahwa ganjaran bagi orang dengan haji mabrur tidak hanya sebatas penghapusan sebagai dosa. Mabrur itu yang mengharuskan ia masuk surga. 

Imam an-nawawi berkata, yang paling shahih dan masyhur adalah bahwa haji mabrur yang bersih dari dosa itu diambil dari al-birr (kebaikan), yaitu ketaatan." (Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuti li Sunnag an-Nasa'i, Halb-Maktab al-Matbu'at al-Islamiyyah).

Kedua bahwa haji mabrur adalah haji makbul (diterima) dan dibalas dengan al-birr (kebaikan), yaitu pahala. Bukti bahwa seseorang itu makbul atau mabrur adalah ia kembali menjadi lebih baik dari sebelumnya dan tidak mengulangi perbuatan maksiat.

Ke tiga, Haji Mabrur adalah haji yang tidak ada Ria. A 4, Haji Mabrur adalah haji yang tidak diiringi kemagnetan. Jika kita cermati dengan seksama kata KH Mahbub maka pendapat ketiga dan keempat ini pada dasarnya sudah cukup dalam pendapat sebelumnya.

KH Mahbu mengatakan, antara pendapat satu dan yang lainnya pada dasarnya saling berkaitan dan mendukung. Intinya haji mabrur adalah haji yang dijalankan dengan ketentuannya sempurna mungkin. "Demikian sebagaimana disimpulkan Al Qurthubi," katanya.

Lantas, bagaimana dengan tanda atau ciri haji mabrur "Dengan mengacu pada penjelasan di atas kata KH Mahbu, maka salah satu tanda haji seorang mabrur adalah dia menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, dan tidak mengulangi perbuatan maksiat atau dosa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement