Rabu 14 Oct 2020 05:49 WIB

Aplikasi Eatmarna Buka Izin Kunjungi Raudhah Syarif

Izin kunjungan ke Raudhah Syarif isa dengan aplikasi Earmarna.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Aplikasi Earmarna Buka Izin Kunjungi Raudhah Syarif. Foto: Jamaah Masjid Nabawi khusyu berdoa di area Raudhah Masjid Nabawi, Madinah.
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Aplikasi Earmarna Buka Izin Kunjungi Raudhah Syarif. Foto: Jamaah Masjid Nabawi khusyu berdoa di area Raudhah Masjid Nabawi, Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Aplikasi milik Kementerian Haji Arab Saudi kini tak hanya digunakan untuk Muslim yang ingin melaksanakan umroh. Terbaru, aplikasi ini juga membuka ruang izin bagi mereka yang ingin melaksanakan shalat di Masjidil Haram maupun di Rawdah di Masjid Nabawi.

Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (13/10), sebanyak 250.000 Muslim di Saudi diizinkan melaksanakan ibadah pada pembukaan kembali umroh tahap kedua, mulai Ahad (18/10) esok. Tak hanya itu, jamaah juga diizinkan mengunjungi Rawdah Sharif dan area tua masjid di Masjid Nabawi.

Baca Juga

Sisi tambahan maupun halaman Masjid Nabawi sebelumnya telah dibuka untuk umat Muslim dan jamaah shalat, pada 31 Mei lalu.

Anggota Komite Nasional Haji dan Umrah, Hani Al-Omairi, mengatakan lebih dari 600.000 jemaah akan diberikan izin melakukan sholat di Masjidil Haram. Izin diberikan bersama dengan lebih dari 250.000 jamaah umrah selama tahap kedua dimulainya kembali layanan Umrah dan kunjungan ke Dua Masjid Suci.

 

Untuk mendapatkan izin umrah ataupun shalat di Dua Masjid Suci, jamaah harus mendaftar melalui aplikasi 'Eatmarna' milik Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Jamaah umroh yang tinggal di luar Saudi akan diizinkan melakukan umrah dan mengunjungi Rawdah mulai 1 November. Izin diberikan sekaligus sebagai penanda dimulainya fase ketiga pencabutan bertahap penangguhan layanan umrah.

Anggota Saudi Society for Travel and Tourism, Al-Omairi, mengatakan hingga saat ini belum jelas berapa banyak negara yang akan memberangkatkan jamaah umrahnya. Berbagai pertimbangan dipikirkan, mengingat merebaknya pandemi virus Covid-19 di hampir seluruh negara.

"Semua berharap pihak berwenang Saudi segera mengumumkan rincian jamaah dari negara mana yang bisa datang untuk melakukan umrah pada tahap ketiga,” katanya.

Al-Omairi mencatat, Saudi telah menetapkan mekanisme pelaksanaan umroh. Beberapa di antaranya, bus diizinkan beroperasi dengan tidak lebih dari 40 persen dari kapasitas. Selain itu, hanya ada dua jamaah umroh yang diizinkan tinggal di satu kamar dan sepenuhnya sesuai dengan tindakan pencegahan terhadap virus Covid-19.

Kementerian Haji dan Umroh, bekerja sama dengan pihak berwenang terkait, menerima pelaksanaan umrah gelombang pertama yang dilakukan warga negara Saudi dan ekspatriat pada 4 Oktober.

Menurut rencana strategis yang dikembangkan oleh badan-badan pemerintah, tahap pertama keberlanjutan Umrah melangsungkan ibadah dengan tidak lebih dari 6.000 jamaah per-hari. Setiap angkatan hanya diberi waktu tiga jam untuk menyelesaikan ritual Umrah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement