Rabu 14 Oct 2020 14:07 WIB

Merger Bank Syariah: Pentingkah Buat Industri Halal?

Merger bank syariah BUMN akan memberikan efek besar bagi industri halal.

Rep: Novita Intan/ Red: Elba Damhuri
Ilustrasi Makanan Halal -- Merger bank syariah BUMN diharapkan dapat memberikan efek besar bagi industri halal
Foto: MGROL100
Ilustrasi Makanan Halal -- Merger bank syariah BUMN diharapkan dapat memberikan efek besar bagi industri halal

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Merger bank syariah BUMN akan memberikan pengaruh terhadap industri halal di Indonesia. Dengan satu bank syariah milik BUMN bermodal besar diperkirakan akan mempengaruhi kemajuan bisnis halal.

Salah satu prinsip penting dari industri halal adalah adanya pembiayaan atau pemberian modal usaha dari institusi keuangan syariah, terutama bank syariah. Dengan bank syaria hasil merger permodalan bank menjadi lebih kuat dan luas menjangkau publik.

Menurut Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), aksi merger yang dilakukan oleh bank-bank syariah akan memperkuat industri perbankan khususnya perbankan syariah. 

Setidaknya melalui aksi tersebut akan memunculkan bank syariah skala besar yang diharapkan lebih efisien, kompetitif, dan layanan yang prima.

Analis Kebijakan Pendalaman Pasar KNEKS Bazari Azhar Azizi mengatakan merger dapat memberikan multiplier effect yang positif bagi perekonomian, khususnya ekonomi syariah dan industri halal.

Pertama, bank syariah dengan kekuatan modal yang lebih besar diharapkan dapat turut serta memfasilitasi pembiayaan proyek skala besar baik dari pemerintah maupun swasta yang sesuai dengan prinsip syariah. 

“Sehingga, melalui pembiayaan tersebut perekonomian dapat terdorong dan kontribusi perbankan syariah terhadap ekonomi lebih terasa,” kata Bazari.

Kedua, lanjut Bazari, pembiayaan untuk pengembangan industri halal nasional dapat dengan mudah difasilitasi ke depannya oleh bank syariah besar ini, sehingga Indonesia dapat menjadi pelaku industri halal global serta meningkatkan ekonomi dari sisi ekspor produk halal.

Dengan demikian pelaku industri halal dari level mikro hingga menengah memiliki peluang besar untuk mendapat pembiyaan dari bank syariah ini.

Dari laporan Global Islamic Economy Report (GIER) 2019/2020, ekonomi halal Indonesia menempati urutan kelima dengan skor 49.   

Bila dirincikan, Indonesia berada di posisi kelima untuk keuangan syariah, lalu industri modest fashion menempati urutan ketiga, selanjutnya dalam sektor pariwisata, Indonesia di peringkat empat. 

Hanya saja industri makanan halal Indonesia tidak masuk 10 besar dunia. Merger bank syariah ini menjadi momentum bagi industri makanan halal untuk bisa mengembangkan pasar.

Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pangsa pasar keuangan syariah per Desember 2019 sebesar 9,01 persen. Sukuk negara menjadi penyumbang kenaikan pangsa pasar keuangan syariah ini.

Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan rencana merger tiga bank syariah milik BUMN di awal 2021. Ketiga bank syariah itu adalah BRI Syariah (BRIS), BNI Syariah, dan Mandiri Syariah (BSM).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement