IHRAM.CO.ID, ISTANBUL- Para profesional terkemuka Istanbul mengajukan banding atas keputusan untuk mengalihkan kepemilikan sanatorium pertama Turki di Pulau Heybeliada ke Direktorat Jenderal Urusan Agama (Diyanet) dalam mosi tertanggal 6 Oktober. Rumah sakit pandemi pertama Turki dipindahkan ke Diyanet untuk digunakan sebagai pusat pendidikan Islam
"Keputusan itu bertentangan dengan warisan sosial dan budaya Heybeliada Sanatorium, dan bertentangan dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan penduduk pulau," kata seruan tersebut.
Diarsipkan oleh kamar Istanbul dari Union of Chambers of Turkish Engineers and Architects Chambers (TMMOB), TMMOB's Urban Planning Chamber, Istanbul Chamber of Physicians dan Istanbul Bar Association, banding tersebut mencatat bahwa ukuran properti sanatorium hampir sepersepuluh dari luas permukaan pulau.
“Memutuskan tujuan tanah ini dalam proses tertutup merupakan campur tangan ilegal dalam kehidupan sosial, budaya dan ekonomi Heybeliada,” bunyi seruan tersebut.
Mengingat sanatorium berfungsi sebagai titik pertemuan bagi orang-orang dari semua lapisan masyarakat, himbauan tersebut mengatakan bahwa properti tersebut membantu melestarikan tidak hanya konfigurasi multi-budaya, tetapi juga melindungi sumber daya alam di daerah tersebut.
“Manfaat kesehatan dari properti ini berfungsi untuk melindungi hutan, Pine Port Bay, dan tanaman hijau di sekitarnya dari konstruksi, dan membantu memeliharanya sebagai area piknik, pantai, dan ruang publik yang dapat dinikmati penduduk pulau.”