Jumat 16 Oct 2020 00:41 WIB

BPOM: Uji Vaksin Covid tak Ada Efek Samping Serius

BPOM sangat berhati-hati terbitkan percepatan izin vaksin Covid-19.

Petugas medis memeriksa kesehatan relawan saat simulasi Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas medis memeriksa kesehatan relawan saat simulasi Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut uji coba vaksin Covid-19 yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran berjalan lancar. BPOM melihat uji klinis tidak menunjukkan ada efek samping serius.

"Sejauh ini dari hasil inspeksi kami tidak ada laporan kejadian efek samping yang serius akibat pemberian vaksin uji tersebut," kata Direktur Registrasi Obat BPOM Lucia Rizka Andalusia dalam jumpa pers daringnya, Kamis (15/10).

Baca Juga

Ia mengatakan uji klinik vaksin tersebut sudah memasuki tahap rekrutmen subyek penelitian. Sebanyak 1.620 orang telah direkrut untuk mengikuti fase uji vaksin tersebut.

Terhadap efek samping obat, Lucia mengatakan BPOM juga melakukan evaluasi pelaporan farmakovigilans (efek samping obat). Selain itu, lanjut dia, BPOM juga mengawasi realisasi importasi impor, produksi dan distribusi obat secara berkala.

BPOM, kata dia, sangat berhati-hati dalam melakukan percepatan perizinan vaksin Covid-19. Tiga calon vaksin Covid-19 yaitu Cansino, G42/Sinopharm dan Sinovac sudah mendapatkan Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) dari China.

"Terhadap produk yang telah mendapatkan EUA, BPOM berkeseinambungan melakukan pengawasan terhadap penyaluran dan peredaran sejak masuk dari luar negeri untuk obat atau vaksin yang diimpor serta proses produksi di industri farmasi untuk obat dan vaksin yang diproduksi di Indonesia serta distribusi oleh pedagang besar farmasi dan pendistribusian di sarana pelayanan kefarmasian," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement