Ahad 18 Oct 2020 06:05 WIB

India Siapakan 300 Juta Warga untuk Divaksin

Pemerintah India akan menyiapkan sekitar 600 juta dosis.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
 Orang-orang India berjalan melewati grafiti untuk menciptakan kesadaran di antara orang-orang tentang Covid-19 di Bangalore, India, 12 Oktober 2020. Grafiti ini dibuat oleh proyek seni
Foto: EPA-EFE/JAGADEESH NV
Orang-orang India berjalan melewati grafiti untuk menciptakan kesadaran di antara orang-orang tentang Covid-19 di Bangalore, India, 12 Oktober 2020. Grafiti ini dibuat oleh proyek seni

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI  -- Pemerintah India dilaporkan

telah mulai mengidentifikasi sekitar 300 juta orang yang akan diberi vaksin terlebih dahulu ketika sudah siap. Bagi yang termasuk dalam individu-individu terpilih itu, pemerintah akan menyiapkan sekitar 600 juta dosis.

Baca Juga

Times of India mengatakan, petugas kesehatan dan sanitasi garis depan, petugas polisi, serta orang tua dengan penyakit penyerta akan mendapatkan vaksin prioritas. Meksi begitu, laporan tersebut masih dalam tahap rancangan yang bertujuan untuk mencakup 23 persen populasi pada tahap pertama. Rencana akhir kemungkinan akan siap pada akhir Oktober-November.

Awal bulan ini, Menteri Kesehatan India, Harsh Vardhan, mengatakan India berharap menerima hingga 500 juta dosis vaksin virus corona pada Juli tahun depan. Jumlah tersebut untuk menyuntik sekitar 250 juta orang.

Para pejabat mengatakan bahwa memberikan vaksin kepada 1,3 miliar orang India akan menjadi tantangan yang sangat besar. Kemungkinan akan berlangsung hingga tahun 2022.

Data Kementerian Kesehatab menunjukan, penghitungan kumulatif telah mencapai 7,43 juta pada Sabtu (17/10), meningkat 62.212 dalam 24 jam terakhir. Namun, jumlah infeksi aktif turun di bawah 800.000 untuk pertama kalinya dalam 1,5 bulan.

India telah mencatat jumlah kasus terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat dan kekhawatiran akan menjadi yang tertinggi. Kondisi ini mempertimbangkan kemungkinan ada lonjakan lebih lanjut selama musim festival yang sedang berlangsung.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement