Senin 19 Oct 2020 20:45 WIB

KJRI Sulit Memantau WNI yang Umroh Tahap Kedua

Umroh tahap kedua yang diikuti WNI sulit dipantau KJRI.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
KJRI Sulit Memantau WNI yang Umroh Tahap Kedua. Foto: Jamaah melakukan tawafpada tahap pertama pembukaan umrah di tengah pandemi covid-19
Foto: Saudigazette
KJRI Sulit Memantau WNI yang Umroh Tahap Kedua. Foto: Jamaah melakukan tawafpada tahap pertama pembukaan umrah di tengah pandemi covid-19

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah tak bisa memantau langsung di lapangan pelaksanaan umroh tahap kedua yang digelar Ahad (18/10).  Pada tahap kedua pembukaan umroh ini Saudi membatasi jamaah umroh sebanyak 15 ribu orang yang masing-masing mendaftar lewat aplikasi e-umroh.

"Kita sudah susah pantau, karena langsung ke app (e-umroh). Kita tidak bisa mantau ke tempat-tempat umrohnya," kata konsul KJRI Jeddah Eko Hartono saat dihubungi, Ahad (18/10).

Baca Juga

Eko mengaku, pegawai KJRI Jeddah tak bisa memantau siapa saja individu warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Saudi menjalankan ibadah umroh tahap kedua. Namun ia memperikan jumlahnya yang bisa ikut umroh pada tahap kedua ini lebih banyak, seiring pada pelaksanaan umroh tahap pertama tak ada jamaah terpapar Covid-19.

"Ada yang ikut (ekspatriat) tapi jumlahnya sudah semakin banyak," katanya.

Eko menyampaikan pelaksanaan umroh di musim pandemi ini berbeda dengan oprasional umroh sebelum pandemi. Di mana calon jamaah harus anteri sampai satu bulan untu mendaftar dan baru dua bulan berikutnya bisa umroh.

"Yang jelas, informasinya kalau sekarang ini waktu antrinya minimal sebulan. Daftar sakarang dapat Desember," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement