Senin 19 Oct 2020 19:47 WIB

Biro Umroh Masih Wait and See Kebijakan Arab Saudi

Maskapai Emirates dikabarkan akan membuka 100 persen kapasitasnya.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Fakhruddin
Biro Umroh masih Wait and See Kebijakan Arab Saudi. Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi menunjukkan umat Islam mengenakan masker wajah dan menjaga jarak aman saat mereka melakukan umrah di sekitar Ka
Foto: EPA-EFE/SAUDI MINISTRY OF HAJJ
Biro Umroh masih Wait and See Kebijakan Arab Saudi. Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi menunjukkan umat Islam mengenakan masker wajah dan menjaga jarak aman saat mereka melakukan umrah di sekitar Ka

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekjen Serikat Penyelenggara Umroh dan Haji (Sapuhi), Ikhsan Fauzi Rahman mengatakan masih belum banyak yang bisa dilakukan oleh para biro umroh untuk mempersiapkan keberangkatan jamaahnya. Biro umroh masih terus menunggu dan memantau pemerintah Arab Saudi mengeluarkan keputusan terkait pelaksanaan umroh di masa Pandemi.

"Kita masih wait and see, kita menggiatkan untuk mempelajari segala perkembangan yang ada, seperti perkembangan penerbangan," kata Ikhsan melalui sambungan telepon, Senin (19/10).

Saat ini terang Iksan, beberapa penerbangan sudah ada yang menerbangkan penumpang dengan kapasitas 70 persen dan 80 persen. Bahkan Maskapai Emirates dikabarkan akan membuka 100 persen kapasitasnya.

"Tentunya hal ini juga akan berpengaruh kepada harga mungkin, kita juga sama-sama masih menunggu kebijakan langkah strategis dari berbagai pihak, sehingga apa yang nantinya jadi kebijakan dan harus diikuti, kita nanti akan gerak cepat mengkomunikasikan kepada jamaah," terangnya.

Sekali lagi, Ikhsan menegaskan bahwa selama Arab Saudi belum mengeluarkan  kebijakannya maka tidak ada yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia dan para biro umroh. Misalnya menentukan batasan usia jamaah, syarat kesehatan, dan apabila berangkat bersama keluarga apakah akan bisa berangkat semua atau tidak.

"Jadi prinsipnya kami masih menunggu apa yang ditentukan oleh pemerintah Saudi, jadi pemerintah kita belum bisa ngapain-ngapain, asosiasi juga belum bisa," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement