Senin 19 Oct 2020 20:38 WIB

1.000 Aparat Amankan Kunjungan PM Jepang ke Istana Bogor

Tidak ada penyambutan yang melibatkan warga seperti tamu-tamu sebelumnya.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Teguh Firmansyah
Istana Bogor
Foto: dok. Republika
Istana Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perdana menteri (PM) Jepang, Yoshihide Suga akan melakukan kunjungan ke Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa (20/10). Sebanyak 1.000 aparat gabungan TNI-Polri dan lainnya akan mengamankan kunjungan tersebut.

Komandan Korem (Danrem) 061 Suryakencana, Brigjen TNI Agus Subiyanto mengatakan pihaknya telah mengadakan rapat koordinasi, dan akan melakukan penjagaan saat kunjungan berlangsung bersama jajaran kepolisian. “Semuanya sudah dibahas dari pengamanan dan dukungan dari jajaran Wali Kota. InsyaAllah mudah-mudahan besok kunjungan berjalan lancar,” ujarnya kepada wartawan di Makorem 061/Suryakencana, Senin (19/10).

Baca Juga

Agus mengatakan, penjagaan ini akan dilakukan secara prosedural sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Kita ada di Ring 2 dan Ring 3. Yang berada di Ring 1 adalah Paspampres,” ujarnya.

Agus melanjutkan, untuk kunjungan saat ini berbeda dengan kunjungan pimpinan negara sebelumnya. Kali ini, pihaknya tidak melibatkan anak-anak sekolah dan masyarakat untuk proses penyambutan.  Hal tersebut terkait dengan adanya pandemi Covid-19.

“Bukan nggak mau melibatkan, tapi kalau dilibatkan nanti ada dampaknya. Supaya tidak terdampak, jadi kita tidak libatkan sementara,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan pihak Pemkot juga telah melakukan koordinasi di lapangan, sekaligus bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor.

“Besok itu protokolnya minimalis, tamunya minimalis, presiden juga didampingi minimalis, jadi tidak banyak. Saya koordinasikan dengan Dinkes dan Dishub supaya semuanya berjalan dengan baik,” kata Bima Arya.

Dia menjelaskan, nantinya tidak ada jalan yang ditutup. Kecuali saat rombongan dari PM Jepang dan Presiden lewat sehingga butuh pengamanan ekstra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement