Selasa 20 Oct 2020 13:29 WIB

Istana Klaim Pemerintah Sigap Antisipasi Pandemi

Pemerintah dengan cepat dan sigap mengantisipasi semakin memburuknya Covid-19

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kantor Staf Presiden (KSP) menyampaikan laporan tahunan periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam laporannya, pemerintah menyinggung mengenai tantangan yang dihadapi pemerintahan Jokowi di tahun pertamanya yakni pandemi covid 19.

Pandemi Covid-19 yang juga terjadi di ratusan negara di dunia ini menyebabkan jutaan orang meninggal dunia dan puluhan juta orang lainnya terinfeksi. Dampaknya, krisis kesehatan dan krisis ekonomi pun terjadi, bahkan ekonomi global berada di ambang resesi.  

Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, di awal pandemi terjadi, pemerintah dengan cepat dan sigap mengantisipasi semakin memburuknya Covid-19 di Indonesia. Ia mengatakan, pandemi ini menuntut pemerintah bekerja cepat di situasi darurat.

“Indonesia langsung mengantisipasi kemungkinan terburuk. Kampanye protokol kesehatan mulai digiatkan: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak,”kata Moeldoko dalam laporan tahunannya, Selasa (20/10).

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga menyiapkan ketersediaan alat tes dan melakukan pelacakan, serta memastikan ketersediaan rumah sakit dan kesiapan tenaga medis. Pemerintah juga menerbitkan sejumlah beleid sebagai payung hukum menangani dampak Covid-19 serta melakukan realokasi dan refocusing anggaran untuk program penanganan di bidang kesehatan dan sosial ekonomi.

Moeldoko menegaskan, keselamatan dan kesehatan menjadi prioritas utama pemerintah, sekaligus melakukan pemulihan ekonomi. Dalam upaya melawan pandemi Covid-19 ini, lebih dari 200 tenaga kesehatan pun turut meninggal dunia.

“Indonesia memberi apresiasi tinggi bagi tenaga kesehatan. Dari dokter, perawat, hingga petugas pendukung lainnya. Dengan berbagai keterbatasan, mereka di garis depan dan bertaruh nyawa dalam perang melawan covid 19,” kata dia.

Untuk menekan kasus Covid-19 yang semakin tinggi, Presiden pun membentuk satuan tugas untuk meningkatkan pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan. Selain itu, pemerintah juga berupaya menyiapkan vaksin Covid-19 produk dalam negeri yakni Vaksin Merah Putih dari Lembaga Biomolekuler Eijkman.

Namun, karena besarnya jumlah penduduk Indonesia, pemerintah juga melakukan kerjasama dengan produsen vaksin asing. Saat ini Indonesia menggandeng tiga perusahaan vaksin China yakni Sinovac, Sinopharm, dan CanSino, serta vaksin asal Inggris Astra Zeneca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement