Selasa 20 Oct 2020 17:00 WIB

Jelang Libur Panjang, Satpol PP Perbanyak Patroli

Patroli dilakukan untuk pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kepolisian melakukan sosialisasi kepatuhan menggunakan masker kepada warga yang berkumpul di salah satu cafe. (ilustrasi)
Foto: ABRIAWAN ABHE/ANTARA
Petugas kepolisian melakukan sosialisasi kepatuhan menggunakan masker kepada warga yang berkumpul di salah satu cafe. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung akan memperbanyak patroli dan menambah jumlah personel mengantisipasi jelang libur panjang pada tanggal 28 Oktober hingga 1 November. Patroli dilakukan untuk pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Akan diperkuat jajaran (ditambah) dan akan diperbanyak patroli," ujar Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung, Idris Kuswandi di Balai Kota Bandung, Selasa (20/10).

Baca Juga

Menurutnya, pihaknya juga akan berkordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid-19 dan Dinas Kebakaran (Diskar) untuk kebutuhan logistik selain itu patroli akan diperbanyak. Dia mengatakan, patroli di Minggu malam sering melibatkan POM AL dan AU, Denpom, Kodim beserta Polrestabes Bandung.

Ia mengaku khawatir aktivitas masyarakat saat liburan panjang di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diperketat di Kota Bandung. Dia mengatakan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan di masa AKB cenderung menurun karena merasa covid-19 sudah menurun.

Idris menambahkan, pihaknya juga menyoroti aktivitas masyarakat yang banyak berkerumun di wilayah jalan Dipatiukur karena terdapat yang berjualan. Menurutnya, pihaknya sempat mendatangi jalan Dipatiukur dan membubarkan kerumunan namun tetap muncul kembali. "Sudah beberapa kali, malah dua minggu sempat clear tidak ada yang jualan, tiba-tiba ada lagi," ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satgasus PKL untuk melakukan penertiban kembali. Menurutnya, kewenangan pengawasan saat ini berada di wilayah kecamatan.

Dia menjelaskan, pedagang diarahkan untuk berjualan di area sekitar Monumen Perjuangan dan di wilayah lainnya. Namun, para pedagang yang sudah diminta tidak berjualan di Dipatiukur kembali berjualan sehingga memicu kerumunan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement