Selasa 20 Oct 2020 20:15 WIB

Kesthuri Usahakan tak Meminta Tambah Biaya Umroh

Ada perjanjian bersama dengan jamaah bahwa tidak ada tambahan biaya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kesthuri Usahakan tak Meminta Tambah Biaya Umroh (ilustrasi).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Kesthuri Usahakan tak Meminta Tambah Biaya Umroh (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Haji Republik Indonesia (Kesthuri) Asrul Ajis Taba akan mengusakan tidak meminta tambah lagi kepada jamaah yang gagal berangkat umroh. Meski sudah dipastikan biaya paket umroh di masa pandemi akan ada kenaikan. 

"Secara maksimal kita akan berusaha tidak ada tambahan dari paket yang pernah disepakati," kata Asrul saat dihubungi, Selasa (20/10).

Sebagai pemilik Travel PT Raudah Eksati Utama mengatakan, pihaknya telah melakukan perjanjian bersama dengan jamaah bahwa tidak ada tambahan biaya. Perjanjian inilah yang pihaknya akan diusahakan dipenuhi. "Antara jamaah dengan travel," ujarnya.

Asrul mengatakan jikapun pihaknya meminta tambahan dari jamaah di luar paket dan tambahan itu manfaatnya kembali kepada jamaah. Misalnya tambahan itu untuk bayar VCR test jamaah. "Anggaran yg di luar paket. Seperti biaya VCR," katanya.

Untuk tambahan lain, kata dia semua kembali kepada Pemerintah Arab Saudi sebagai otoritas tunggal menyelenggarakan ibadah umroh dan haji. Travel dan juga termasuk pemerintah Indonesia mesti patuh terhadap peraturan yang diberlakukan Arab Saudi meski aturan itu menjadi konsekuensi terhadap jamaah maupun pihak travel. "Yang lain sementara kita tunggu aturan resminya dari saudi," katanya.

Sementara itu Irma Romi Anto pemilik travel PT Mayasa Wisata Mulya Riau, memastikan harga paket umroh di masa pandemi Covid-19 pastikan ada kenaikan. Kenaikan paket umroh bisa mencapai 50 persen dari harga paketa yang ditawarkan sebelum masa pandemi. "Bisa sampai 50 persen kenaikannya dari harga normal," katanya.

Irma memastikan para pemilik travel pasti akan meminta tambahan kepada jamaah sebagai konsekuensi kenaikan harga karena pandemi Covid-19. Salah satu kenaikan harga paket umroh karena adanya protokol kesehatan di pesawat dan hotel. "Pasti nanti jamaah diminta tambahan," katanya.

Karena, negara tidak akan memberikan bantuan kepada jamaah umroh laiknya masyarakat yang menerima bantuan dari pemerintah. Seperti diketahui setiap bulannya pemerintah telah memberikan bantuan kepada masyarakat karena terdampak Covid-19 dan bantuan tidak ada bagi jamaah gagal diberangkatkan karena Covid-19. "Kepada siapa lagi kalau tidak kejamaa, karena tidak mungkin memberikan tambahan subsidi itu," katanya.

Kata dia selain negara yang tidak akan membantu subsidi kepada jamaah umroh yang gagal berangkat karena Covid, tentunya para pemilik travel juga  sudah pasti tidak akan membantu dan akan minta tambahan kekurangan harga paket umroh. "Apalagi travel-travel tidak mungkin mau rugi.Untuk minta tambahan pasti kepada jamaah yang mereka dibebankan,"katanya.

Seperti diketahui komponen umroh yang harus di disediakan PPIU di antaranya transportasi dalam dan luar negeri, hotel katering, maskapai. Komponen-komponen ini akan naik di masa pandemi ini karena menerapkan manajemen disaster seperti social distancing dan protokol kesehatan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement