Rabu 21 Oct 2020 08:04 WIB

Dialog Setan Bersama Wali Kasyaf di Arafah

Setan dan wali kasyaf dialog di Padang Arafah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Dialog Setan Bersama Wali Kasyaf di Arafah. Ilustrasi :   Foto udara saat jamaah haji dari berbagai negara  memadati Jabal Rahmah saat berwukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/8). Sekitar 2 juta jamaah haji dari berbagai negara  berwukuf di tempat ini sebagai salah satu syarat sah berhaji.
Foto: Umit Bektas/Reuters
Dialog Setan Bersama Wali Kasyaf di Arafah. Ilustrasi : Foto udara saat jamaah haji dari berbagai negara memadati Jabal Rahmah saat berwukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/8). Sekitar 2 juta jamaah haji dari berbagai negara berwukuf di tempat ini sebagai salah satu syarat sah berhaji.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Arafah menjadi puncak ritual haji. Di dalam ritual ini diriwayatkan setan kecewa dan bersedih melihat umat Muslim di seluruh dunia berkumpul dalam keadaan diampuni dosanya.

"Thalhah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "kecuali pada hari perang Badar, tidak ada hari ketika setan tampak lebih hina, lebih tersisih, lebih rendah, dan lebih marah daripada hari Arafah. Semua itu karena ia melihat rahmat Allah SWT. Turun dengan melimpah dan Allah SWT mengampuni dosa-dosa besar pada hari itu (hari Arafah)."

Baca Juga

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandahlawi Rah.a dalam kitabnya Fadhilah Amal menerangkan hadits di atas. Menurutnya, sangat masuk akal jika setan sangat marah, sedih dan merasa hina pada hari Arafah, karena sepanjang hidupnya ia telah berusaha menyesatkan manusia dengan susah payah, sehingga banyak sekali manusia yang melakukan maksiat. 

"Sedangkan pada hari itu, semua dosa tersebut telah dihapus oleh cucuran rahmat Allah SWT," katanya.

 

Syekh Maulana meceritakan, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa syeitan menyuruh pasukannya duduk di jalan-jalan yang dilalui oleh jamaah haji untuk menyesatkan mereka dari jalan yang lurus. (Kanzul Ummal).

Imam Ghazali ketika telah menulis kisah tentang seorang wali yang ahli kasyaf. Diceritakan bahwa wali tersebut melihat syeitan dalam keadaan lemah dan pada hari Arafah wajahnya pucat kedua matanya mencucurkan air mata, dan badannya bungkuk tidak bisa berdiri tegak. Sang Wali bertanya. 

"Mengapa kamu menangis? "Syeitan menjawab. "Aku menangis karena jamaah haji berkumpul di hadapan Allah SWT tanpa tujuan dunia sedikitpun pedagang atau yang lainnya. Aku takut dan khawatir jika Dzat yang Maha Suci mengampuni mereka semua. Karena sangat sedih memikirkan hal itu, maka aku menangis." 

Sang wali kembali bertanya lagi. "Lalu mengapa badan kamu kurus? "Setan menjawab. "Badanku kurus disebabkan oleh bunyi telapak kaki kuda yang bergerak di jalan Allah haji umroh jihad dan sebagainya setiap waktu. Alangkah baiknya jika kendaraan kendaraan itu berjalan di atas jalanku permainan pekerjaan maksiat, bisnis yang haram, dan sebagainya, sehingga aku sangat gembira. 

Sang Wali bertanya, "Mengapa wajahmu pucat? "Setan menjawab karena orang-orang saling menganjurkan berbuat kebaikan dan tolong-menolong dalam kebaikan titik alangkah menyenangkan jika mereka tolong-menolong dalam berbuat dosa.  Sang Wali bertanya lagi, "Mengapa punggung membungkuk?" Setan menjawab, "karena orang-orang selalu berdoa.

"Ya Allah jadiklah akhir hayatku dalam kebaikan." Dan apabila seseorang memikirkan akhir hayatnya maka mustahil ia akan sombong dengan amalan baiknya (sehingga amalnya akan rusak)," 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement