Kamis 22 Oct 2020 07:01 WIB

Wapres Minta SAHI Beri Pembinaan Jamaah Haji dan Umroh

SAHI dapat juga ikut serta dalam upaya pemerintah dalam mengembangkan industri halal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Ma
Foto: dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong organisasi Silaturahim Haji dan Umrah Indonesia (SAHI) ikut berperan dalam membantu kemaslahatan umat. Wapres mengatakan, khususnya di situasi pandemi Covid-19 saat ini, seluruh lembaga diharapkan dapat berperan demi kemaslahatan umat.

”Perkumpulan jangan hanya ijtimaat-ijtimaat (pertemuan), tapi juga menghasilkan perbaikan-perbaikan di bidang akidah, ibadah, dan kemasyarakatan,” kata Ma’ruf melalui siaran pers, saat menerima audiensi Dewan Pimpinan Pusat SAHI, Rabu (21/10).

Ma'ruf berharap, SAHI memberi bimbingan kepada calon jamaah haji dan umroh agar ibadahnya terjaga sesuai dengan ketentuan. Selain itu, SAHI dapat melakukan pembinaan kepada jamaah yang telah melaksanakan ibadah haji dan umrah agar menjaga kemabruran ibadahnya.

Setelah pembinaan dilakukan, kata Ma'ruf, dapat dilanjutkan dengan pemberdayaan kepada para jamaah. Hal ini bertujuan agar kehidupan jamaah yang telah melaksanakan ibadah haji dan umrah tidak hanya sisi agamanya yang lebih baik, tetapi juga kehidupannya.

 

“Mestinya orang yang sudah haji itu hidupnya lebih layak,” katanya.

Karenanya, itu juga yang mendasari pentingnya pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ia mengatakan, Pemerintah saat ini tengah mengupayakan fasilitas pembiayaan mulai dari ultramikro hingga pembiayaan usaha bernilai besar oleh tiga bank syariah yang melakukan merger.

“Yang besar, disiapkan merger 3 bank syariah Himbara, yakni Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah. Nantinya [terdapat] lebih dari Rp200 triliun untuk membiayai usaha-usaha yang besar,” katanya.

Ma'ruf juga berharap, SAHI dapat ikut serta dalam upaya pemerintah mengembangkan industri halal utamanya untuk mendukung Indonesia menjadi produsen halal di dunia. Dia mengatakan, saat ini, setidaknya sudah terdapat delapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) halal di Indonesia. 

"Semuanya ini untuk mendorong Indonesia menjadi produsen halal dunia, bukan lagi konsumen halal semata,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP SAHI Abdul Khaliq melaporkan program-program yang dilakukan oleh SAHI. Salah satunya, kunjungan pengurus SAHI ke beberapa daerah terkait rencana pengembangan pesantren, khususnya pesantren-pesantren di perbatasan.

Selain itu, SAHI juga telah merencanakan kerja sama dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait keikutsertaannya dalam pengembangan wisata halal, peningkatakan kapasitas SDM, dan pendidikan kebangsaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement