Kamis 22 Oct 2020 15:21 WIB

Dua Masjid di Prancis dalam Perlindungan Penuh Polisi

Ancaman terhadap masjid merebak usai pembunuhan guru.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Dua Masjid di Prancis dalam Perlindungan Penuh Polisi. Seorang perempuan membaca pengumuman penutupan Masjid Agung Pantin di pinggiran Paris, Prancis, 20 Oktober 2020. Masjid tersebut ditutup usai pembunuhan seorang guru beberapa hari sebelumnya.
Foto: Reuters/Antony Paone
Dua Masjid di Prancis dalam Perlindungan Penuh Polisi. Seorang perempuan membaca pengumuman penutupan Masjid Agung Pantin di pinggiran Paris, Prancis, 20 Oktober 2020. Masjid tersebut ditutup usai pembunuhan seorang guru beberapa hari sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Masjid di kota Bordeaux Prancis dan komune Beziers saat ini sedang dalam perlindungan penuh personel kepolisian menyusul beberapa ancaman kekerasan yang dilancarkan ke masjid. Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan ancaman ini terjadi setelah kasus pembunuhan seorang guru sejarah di Paris pekan lalu.

"Ancaman atau tindakan kekerasan menargetkan masjid di Beziers dan Bordeaux, saya meminta departemen terkait melindungi tempat-tempat ibadah ini. Tindakan seperti itu tidak dapat diterima di tanah Republik ini," cicit Darmanin di akun Twitter-nya dilansir dari Sputnik News, Rabu (21/10).

Baca Juga

Pekan lalu, Prancis dihebohkan oleh laporan guru sejarah Prancis Samuel Paty dibunuh dengan cara dipenggal di pinggiran kota Paris. Disinyalir pembunuhan ini lantaran Paty sempat menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

Penyerang Paty, seorang pria berkebangsaan Chechnya berusia 18 tahun, kemudian dibunuh oleh polisi. Sebanyak 16 orang ditahan dalam penyelidikan terbuka atas serangan itu, enam di antaranya saat ini diadili oleh hakim kontra-terorisme, dan sembilan lainnya dibebaskan dari tahanan polisi.

Pemerintah Prancis telah menerapkan langkah-langkah mendesak memerangi tindakan yang mereka sebut sebagai terorisme. Hal ini termasuk peningkatan keamanan di sekolah-sekolah di seluruh negeri mulai November dan membubarkan asosiasi yang dikira mendukung Islam radikal. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement