Sabtu 24 Oct 2020 00:50 WIB

JK Bertemu Paus Fransiskus Bahas Kemanusiaan dan Perdamaian

Paus Fransiskus berpesan mengenai pentingnya menjaga kerukunan antarumat manusia.

JK Bertemu Paus Fransiskus Bahas Kemanusiaan dan Perdamaian. Wakil Presiden RI ke-10 & 12 Jusuf Kalla bertemu Paus Fransiskus bersama Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity, Jumat 23/10/2020 di Private Library Paus di Vatikan.
Foto: Dok
JK Bertemu Paus Fransiskus Bahas Kemanusiaan dan Perdamaian. Wakil Presiden RI ke-10 & 12 Jusuf Kalla bertemu Paus Fransiskus bersama Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity, Jumat 23/10/2020 di Private Library Paus di Vatikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Roma untuk membahas kemanusiaan dan perdamaian di dunia, Jumat (23/10). JK bertemu pemimpin Gereja Katolik sedunia itu selaku anggota Dewan Juri untuk penghargaan Zayed Award for Human Fraternity.

“Paus itu memberikan filosofi arti dari human fraternity, kebersamaan manusia dan persaudaraan; karena ini sangat penting pada dewasa ini dimana dunia mengalami banyak krisis. Paus Fransiskus juga berpesan mengenai pentingnya menjaga kerukunan antarumat manusia di dunia, karena tidak ada perdamaian tanpa hubungan antarmanusia yang baik,” kata JK usai pertemuan, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Kepada seluruh anggota Dewan Juri, Paus Fransiskus juga berpesan agar bersikap obyektif dalam memberikan penilaian terhadap nominasi peraih penghargaan. “Dewan Juri tentu juga mendapatkan masukan dari Paus dan Paus memberikan langkah-langkah apa yang menjadi bagian untuk ini, karena ini untuk kemanusiaan,” katanya.

Sebelumnya, dalam pertemuan internal Dewan Juri untuk penghargaan kemanusiaan tersebut, JK mengusulkan penemu vaksin dan obat Covid-19 layak mendapatkan penghargaan. Ia berpendapat para penemu tersebut ibarat pahlawan karena dapat menyelamatkan kehidupan manusia yang terdampak pandemi.

Zayed Award for Human Fraternity merupakan penghargaan yang dibentuk pada 2019 untuk memberikan pengakuan atas karya luar biasa dari individu dan entitas dalam membuat terobosan dan mendorong kemajuan manusia. Penghargaan itu diselenggarakan untuk mengenang presiden pertama Uni Emirat Arab dan mantan penguasa Abu Dhabi, Sheikh Zayed bin Sultan al Nahyan.

Zayed Award for Human Fraternity diberikan untuk pertama kalinya pada 2021 kepada para unggulan yang berasal dari kalangan pemerintah, perwakilan PBB dan LSM internasional, hakim mahkamah agung dan akademisi. Batas akhir penyerahan nominasi ialah 1 Desember 2020 dan pengumuman peraih penghargaan akan dilakukan pada 4 Februari 2021, dengan total hadiah senilai satu juta dolar Amerika Serikat.

Selain JK, anggota Dewan Juri penghargaan tersebut ialah mantan presiden Republik Afrika Tengah Catherine Samba-Panza, Gubernur Jenderal ke-27 Kanada, Michaelle Jean, Kardinal Dominique Mamberti dan mantan penasihat khusus PBB untuk Pencegahan Genosida Adama Dieng.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement