Selasa 27 Oct 2020 18:51 WIB

Dua Owa Jawa Dilepasliarkan ke Gunung Puntang

Dia owa itu dilepasliarkan setelah melewati masa habituasi sejak Juli lalu.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Pelepasan Owa Jawa di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Selasa (27/10).
Foto: Dok. Pertamina
Pelepasan Owa Jawa di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Selasa (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dua Owa Jawa dilepasliarkan ke Gunung Puntang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Selasa (27/10). Sepasang Owa yang bernama Ukong dan Gome ini dilepasliarkan setelah melewati masa habituasi sejak Juli lalu. 

Owa Jawa ini sudah menjadi fokus bagi Pertamina EP. Field manager PT Pertamina EP Asset 3 Subang, Djudjuwanto menyebut ini merupakan kerja sama dengan Yayasan Owa Jawa dan BBTNGGP (Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) dan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Barat.

"Jadi ini merupakan kerja sama Pertamina dengan beberapa yayasan untuk pelepasan enam ekor, dengan total yang sudah dilepas 30 ekor sejak 2013," kata Djudjuwanto usai pelepasliaran. 

Menurutnya, PEP memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada pelestarian Owa Jawa. Apalagi Owa Jawa merupakan binatang yang dilindungi undang-undang.

"Saat ini kita masih melihat binatang yang dari sisi populasinya yang rendah, itu jadi concern kita dulu. Tetutama yang terdekat dengan Field Subang ya Owa Jawa ini," katanya.

Sementara itu Koordinator Rehabilitas Javan Gibbon Center, dokter hewan Pristiani Nurantika menyebut Owa ini sudah siap untuk hidup di Gunung Puntang. Berdasarkan evaluasi di pusat rehabilitasi, lanjut Pristiani, Owa ini sudah siap dilepasliarkan bahkan sebelum pandemi. 

"Namun karena terkendala pandemi mereka harus menunggu beberapa lama. Baru Juni kami bisa di translokasikan ke sini," kata Pristiani.

Ukong yang berusia 8 tahun dan Gome yang berusia 6 tahun dipasangkan dan beradaptasi selama tiga bulan. Pristiani berharap keduanya bisa hidup dengan baik di Gunung Puntang.

"Dari pergerakan mereka alhamdulillah sudah siap. Mudah-mudahan mereka bisa belajar di sini, jadi penghuni sini dan berkembang biak," katanya.

Owa Jawa tersebut  berasal dari sitaan orang yang memelihara. Karena memelihara hewan yang dilindungi hal yang ilegal. Sehingga Owa sitaan diserahkan pada pusat rehabilitasi dan belajar untuk kembali menjadi liar.

"Sejak 2013 kita sudah melepas liarkan 30 jumlahnya. Dulunya pernah ada owa kemudian hilang. Maka kita kembalikan lagi. Apalagi secara habitat masih sesuai dengan apa yang dibutuhkan Owa," kata Pristiani.

Saat ini Owa Jawa hanya ada di Jawa Barat dan sebagian kecil Jawa Tengah. Jumlah populasinya sekitar 2.500 hingga 4.000 ekor. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement