Kamis 29 Oct 2020 10:22 WIB

Israel Tangkap Wakil Direktur Wakaf Islam Yerusalem

Wakil Direktur Wakaf Islam Yerusalem ditangkap Israel.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Israel Tangkap Wakil Direktur Wakaf Islam Yerusalem. Foto: Serangan udara Israel ke Gaza Palestina (ilustrasi)
Foto: Reuters/Finbarr OReilly
Israel Tangkap Wakil Direktur Wakaf Islam Yerusalem. Foto: Serangan udara Israel ke Gaza Palestina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Polisi Israel menangkap Wakil Direktur Dewan Wakaf Islam Yerusalem, Syekh Najeh Bakirat pada Rabu (28/10) kemarin. Polisi Israel juga menyita semua peralatan dan komputer Bakirat.

Penangkapan dilakukan pada saat Barikat melakukan rapat bersama anggotanya. Menurut anggota Dewan yang tengah rapat, tindakan yang dilakukan polisi Israel itu belum pernah terjadi sebelumnya dan berbahaya.

Baca Juga

Dalam penangkapan tersebut tidak hanya polisi, tapi juga melibatkan sejumlah besar pasukan keamanan dan beberapa anggota badan intelijen Israel. Polisi Israel mengklaim, melakukan penangkapan setelah ada perintah pengadilan.

Direktur Jenderal Wakaf Islam, Sheikh Azzam Al-Khateeb mengatakan tidak tahu apa yang ada di balik penangkapan tersebut. Sedangkan menurut seorang anggota Dewan Wakaf Yerusalem, Khaleel Assali berpendapat bahwa, penangkapan itu menambah ketegangan dengan Israel semakin meningkat.

 

"Mereka menuangkan minyak ke atas api dan meningkatkan situasi yang sudah tegang," katanya dilansir dari Arab News, Kamis (29/10).

Menurut Assali, selain penangkapan Bakirat, beberapa staf lain juga ditahan. Di antaranya Sheikh Samira, seorang teknis kreatif yang bertanggung jawab atas dekorasi emas di Al-Aqsa.

Dewan Wakaf Yerussalem telah mengeluarkan pernyataan resmi dan menyerukan agar Bakirat segera dibebaskan. Termasuk semua peralatan milik otoritas wakaf yang disita agar dikembalikan.

Seorang pejabat Yordania yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada Arab News bahwa penangkapan itu tidak dapat diterima. "Kami perlu memastikan kepada Israel, bahwa tindakan mereka itu sebuah bermusuhannya, khususnya di Al-Aqsa, tidak dapat diterima oleh siapa pun," kata sumber anonim itu.

Penduduk Yerusalem juga menyuarakan keprihatinan atas peningkatan jumlah polisi yang di tempatkan di gerbang Masjid Al-Aqsa.

Juru bicara polisi Israel, Micky Rosenfeld mengatakan kepada Arab News bahwa dia tidak mengetahui insiden tersebut. Namun menurut beberapa analis mengklaim, bahwa kepemimpinan polisi Israel menjadi lebih keras sebagai akibat dari pengangkatan baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement