Sabtu 31 Oct 2020 12:32 WIB

Sejarah Situs Hajjana, Perbatasan Patroli Penunggang Unta

Penunggang unta tercatat dalam sejarah pembentukan negara Saudi modern.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Esthi Maharani
Unta
Unta

IHRAM.CO.ID, THE HAJJANA – Situs Hajjana yang merupakan perbatasan patroli penunggang kuda di Arab Saudi adalah salah satu hal yang bersejarah. Penunggang unta yang tak kenal takut yang berpatroli di perbatasan Kerajaan tercatat dalam sejarah membantu membuka jalan bagi pembentukan negara Saudi modern.

Kisah mereka berawal hampir 90 tahun ketika patroli perbatasan Hajjana didirikan pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz pada tahun 1933. Dilansir di Arab News, Sabtu (31/10), setelah pendiri Kerajaan merebut kembali Al-Ahsa, dia memerintahkan agar dilakukan patroli laut dan darat untuk memperketat keamanan di wilayah perbatasan wilayah tersebut.

Patroli dipimpin oleh penunggang unta, sehingga dibentuklah sektor militer yang pada saat itu dikenal dengan nama Hajjana. Namanya diambil dari alat transportasi mereka yakni unta.

Sekarang, sembilan dekade kemudian, Klub Unta telah mendirikan Royal Hajjana untuk memperingati warisan budaya grup yang terkemuka. Sejak didirikan pada April, Royal Hajjana telah bersiap untuk mengambil bagian dalam upacara resepsi resmi untuk tamu Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman serta festival nasional yang disponsori oleh raja dan putra mahkota.

Ia juga akan tampil di pertunjukan warisan Saudi dan mewakili Kerajaan dalam festival unta lokal dan internasional. Petugas Hajjana menjadi terkenal di seluruh negeri setelah memperoleh nama mereka dari “hejin,” atau unta. Mereka melindungi penduduk Kerajaan dari selatan Empty Quarter hingga utara Gurun Nafud.

Salah satu prioritas raja pendiri adalah untuk memberikan keamanan dan melindungi perbatasan negara, sehingga Penjaga Perbatasan adalah salah satu sektor militer pertama yang dibuat.

Anggaran Coast Guard juga termasuk alokasi untuk perwira Hajjana, yang dikenal sebagai komandan patroli Hajjana, yang berperan sebagai bagian dari Korps Perbatasan. Patroli terus beroperasi di wilayah selatan hingga saat ini. Namun, ingatan tentang Hajjana tetap segar di benak penjaga perbatasan Kerajaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement