Ahad 01 Nov 2020 06:12 WIB

Dukung Pertanian, Pemprov Sumsel Buka Rekrutmen 1.000 PPL

Gubernur Sumsel akui pentingnya penyuluh untuk kemajuan sektor pertanian

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta para petani dan penyuluh di Desa Karang Baru, Banyuasin, Sumatera Selatan terus meningkatkan kualitas produksi beras. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) membuka rekrutmen bagi 1.000 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sarjana pertanian menjadi Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk mendukung pembangunan pertanian di seluruh pelosok Sumsel.
Foto: Kementerian Pertanian
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta para petani dan penyuluh di Desa Karang Baru, Banyuasin, Sumatera Selatan terus meningkatkan kualitas produksi beras. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) membuka rekrutmen bagi 1.000 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sarjana pertanian menjadi Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk mendukung pembangunan pertanian di seluruh pelosok Sumsel.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) membuka rekrutmen bagi 1.000 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sarjana pertanian menjadi Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk mendukung pembangunan pertanian di seluruh pelosok Sumsel.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengakui pentingnya penyuluh pertanian untuk mendampingi dan mengawal petani bagi kemajuan sektor pertanian Sumsel. "Mereka yang terpilih akan ditugaskan ke sejumlah sentra pertanian Sumsel," kata Gubernur Herman Deru, belum lama ini.

Menurutnya, setelah diterima maka PPL akan ditempatkan di sejumlah kabupaten yang merupakan sentra produksi pertanian Sumsel seperti Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI) dan OKU Timur.

"Tujuannya, untuk memberikan edukasi bagi petani, utamanya terkait cara bercocok tanam. Mulai pemilihan benih, pemupukan, pemeliharaan tanaman dan pasca panen," kata Herman Deru.

Langkah Pemprov Sumsel sejalan dengan nstruksi dan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kepada pemerintah daerah untuk mendukung kebijakan pusat meningkatkan produksi pertanian di seluruh Indonesia, didukung penyuluh pertanian.

"Penyuluh adalah garda terdepan mengawal program utama dan mendampingi petani mencapai target produksi pertanian nasional," kata Mentan Syahrul.

Sementara itu, Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyatakan kesiapannya mendukung pengembangan SDM pertanian, khususnya peran penyuluh di Balai Penyuluhan Pertanian selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP KostraTani).

Berdasarkan lampiraan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) dari Pemprov Sumsel menyebut lowongan dibuka untuk tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Petani (PPEP) sebutan lain untuk PPL di Sumsel. Posisi yang dibutuhkan antara lain Pendamping Penyuluh, Pendamping Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Pendamping Pengawas Benih Tanaman (PBT). 

Persyaratan utama adalah Warga Negara Indonesia (WNI), sehat jasmani dan rohani, usia maksimal 35 tahun pada saat pendaftaran, tidak terikat kontrak kerja dengan instansi dan lembaga lain, domisili di kecamatan Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP) dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

Pelamar juga harus melampirkan surat keterangan sehat dan bebas Narkoba yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah, berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan berkelakuan baik dari Kepolisian RI (Polri), mampu mengoperasikan komputer, memiliki dan mampu mengoperasikan smartphone dan memiliki SIM C.

Kualifikasi pendidikan harus lulusan sekolah menengah kejuruan atau SMK pertanian untuk Pendamping Penyuluh, POPT dan PBT. Sementara untuk sarjana pertanian yang dibutuhkan dari program studi agronomi, agroteknologi, agribisnis dan peternakan. Setelah pelamar diterima akan ditempatkan sebagai pendamping penyuluh, POPT dan PBT.

Pendaftaran dibuka pada pekan pertama November 2020 melalui website Universitas Sriwijaya (Unsri) kemudian pengumuman resmi akan disampaikan melalui media massa pada 2 - 4 November 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement