Senin 02 Nov 2020 15:50 WIB

KJRI Jeddah: Proses Kedatangan Jamaah Umroh Indonesia Lancar

Jamaah umroh melakukan cek suhu dan verifikasi hasil tes PCR.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
KJRI Jeddah: Proses Kedatangan Jamaah Umroh Indonesia Lancar (ilustrasi).
Foto: Saudi Ministry of Media via AP
KJRI Jeddah: Proses Kedatangan Jamaah Umroh Indonesia Lancar (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi resmi menjalankan tahap ketiga umroh untuk Muslim asing, Ahad (1/11). Konsul Jenderal (Konjen) Republik Indonesia (RI) di Jeddah, Eko Hartono, menyebut di hari pertama Indonesia memberangkatkan 224 jamaah umroh.

"Sekitar pukul 19:00 waktu Jeddah saya menjemput rombongan umroh perdana Indonesia. Mereka menggunakan maskapai Saudia," ujar Eko Hartono dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id, Senin (2/11).

Ratusan jamaah umroh ini disebut berasal dari beberapa lokasi, seperti Jakarta dan sekitarnya, Solo, dan Makassar.

Konjen Jeddah Eko Hartono juga menyebut proses kedatangan jamaah berjalan dengan lancar dan tanpa kendala. Setelah turun dari pesawat, jamaah melakukan cek suhu dan verifikasi hasil tes PCR.

 

Usai melakukan serangkaian pengecekan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, jamaah bergerak menuju hotel tujuan masing-masing untuk menjalani karantina. Selama tiga hari jamaah akan dijaga oleh pengawas dari Saudi. "Karantina di hotel masing-masing. KJRI tidak bisa nengok juga. Ada pengawas," lanjutnya.

Nantinya, saat melaksanakan ibadah umroh, jamaah Indonesia akan dikelompokkan sesama warga Indonesia. Pengelompokkan ini telah disiapkan sebelumnya.

Di sisi lain, Konsul Haji KJRI Endang Jumali, menyebut karantina yang dilakukan jamaah sesuai dengan tujuan awal. Ada jamaah yang melakukan karantina di Madinah, tapi ada juga yang di Makkah. Selama proses karantina ini, KJRI hanya bisa melakukan monitor.

Terkait kedatangan jamaah umroh selanjutnya, Endang menyebut menyesuaikan dengan jadwal penerbangan maskapai Saudia. "Mungkin setiap jadwal penerbangan Saudia ya. Karena penerbangan selain Saudia belum ada," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement