Selasa 03 Nov 2020 00:09 WIB

Merger Bank Syariah BUMN Diyakini Rampung Februari 2021

Presiden Joko Widodo mendukung penuh merger tiga bank syariah milik BUMN ini

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Elba Damhuri
Nasabah melakukan transaksi di Bank BNI Syariah, Jakarta, Rabu (14/10). PT Bank BNI Syariah menyambut baik langkah positif upaya penggabungannya dengan dua bank syariah milik bank Himbara lain, yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri serta berharap bank syariah hasil merger tersebut mampu mengoptimalkan potensi ekosistem halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan menjadi tuan rumah di negeri sendiriPrayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Nasabah melakukan transaksi di Bank BNI Syariah, Jakarta, Rabu (14/10). PT Bank BNI Syariah menyambut baik langkah positif upaya penggabungannya dengan dua bank syariah milik bank Himbara lain, yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri serta berharap bank syariah hasil merger tersebut mampu mengoptimalkan potensi ekosistem halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan menjadi tuan rumah di negeri sendiriPrayogi/Republika

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Integration Management Office (IMO) proyek merger tiga bank syariah milik Himbara dan BUMN menyambut positif perhatian besar Presiden Joko Widodo untuk membangkitkan keuangan syariah di Indonesia.

Ketua IMO Hery Gurnardi menyampaikan dukungan Presiden tersebut membawa optimisme atas penyelesaian rencana merger bank syariah.

Baca Juga

"Alhamdulillah, dukungan Presiden begitu besar dan ini membuat kami di IMO bersemangat dan optimistis menyelesaikan rencana merger sesuai dengan jadwal yang ditentukan pada Februari 2021," kata Hery dalam keterangan tertulis, Senin (2/11), di Jakarta.

Dukungan penuh dari pemerintah ini, lanjut Hery, menjadi modal utama IMO yang sedang mempersiapkan semua proses integrasi Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah. Hery yang juga Direktur Utama Bank Syariah Mandiri diamanahkan menjadi Ketua Project Management Office (PMO) oleh Kementerian BUMN.

Sejak Maret, ia diberi tugas untuk mengawal proses yang menurutnya cukup kompleks dan berat. Sehingga, membutuhkan fokus yang maksimal agar seluruh rencana dapat berjalan lancar untuk menjadi bank syariah terbesar di Indonesia.

Saat membuka ISEF, Presiden mengatakan, Indonesia telah memiliki Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk mengupayakan akselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah. Sejumlah strategi yang ditempuh untuk mewujudkan hal itu, di antaranya, ialah penguatan rantai nilai halal, penguatan keuangan Islam, penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah, serta penguatan ekonomi digital.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Persepektif Republika.co.id, Klik di Sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement