Selasa 03 Nov 2020 08:55 WIB

30 Orang Tim Advance Umroh SAPUHI Ikut Gelombang Kedua

Total jamaah umroh yang akan berangkat pagi hari ini sebanyak 74 orang lebih.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
30 Orang Tim Advance Umroh SAPUHI Ikut Gelombang Kedua. Petugas tour n travel membagikan visa kepada calon jamaah umroh di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta,Tangerang, Banten, Ahad (1/11).
Foto: Prayogi/Republika
30 Orang Tim Advance Umroh SAPUHI Ikut Gelombang Kedua. Petugas tour n travel membagikan visa kepada calon jamaah umroh di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta,Tangerang, Banten, Ahad (1/11).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Sebanyak 30 orang tim advance Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) berangkat ke Tanah Suci, Selasa (3/11). Tim advance ini menjadi jamaah umroh gelombang kedua untuk mengikuti umroh fase ketiga. 

"Insya Allah dari SAPUHI ada 30 pax yang berangkat pada pagi hari ini," kata Sekjen SAPUHI Ikhsan, saat dihubungi, Selasa (3/11).

Ikhsan mengatakan total jamaah umroh yang akan berangkat pagi hari ini sebanyak 74 orang lebih. Mereka akan diterbangkan menggunakan maskapai nasional Saudi Airlines. "Jamaah diterbangkan pukul 10.45 WIB," ujarnya.

Di Tanah Suci jamaah dan juga tim advance akan tinggal selama 10 hari. Selama sepuluh hari itu tim akan mempelajari cara menjalankan ibadah umroh selama pandemi. "Yang akan dilakukan adalah edutrip. Karena pasti akan ada experience baru untuk persiapan jamaah umroh nantinya," katanya.

Sementara itu, Ketua Kesatuan Tour Travel Umrah dan Haji (Kesthuri) Provinsi Sulawesi Selatan Usman Jasad menyebutkan Indonesia mendapat kuota 1.000 orang umroh per hari dari Pemerintah Arab Saudi.

"Tidak ada kuota khusus Sulsel dari pemerintah pusat, karena itu kan kuota nasional. Tentunya Pemerintah Arab Saudi siapkan kuota 1.000 orang dari Indonesia untuk melaksanakan ibadah umroh," katanya usai pertemuan terkait biaya umroh di masa new normal bersama Wakil Gubernur Sulsel dan Kanwil Kemenag Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel Makassar, Senin (2/11).

Kesthuri Sulsel mencatat terdapat 32.494 orang calon jamaah umroh yang tertunda pemberangkatannya akibat Covid-19. Namun pada pelaksanaan umroh di masa new normal, mereka akan menjadi prioritas untuk diberangkatkan.

Usman mengungkapkan kebanyakan calon jamaah yang telah ditanyai menginginkan pelaksanaan ibadah umroh dilakukan setelah adanya vaksin Covid-19. "Rata-rata jamaah setelah kami tanya mereka banyak yang bilang tunggu vaksin saja lalu berangkat, karena memang situasinya saat ini masih tahap awal sehingga ketentuan pemberangkatan agak mengalami perubahan dibanding sebelumnya," ujar dia.

Beberapa persyaratan pemberangkatan umroh seperti calon jamaah harus dilengkapi dokumen kesehatan Covid-19, seperti telah tes PCR terlebih dahulu, hanya diperuntukkan bagi jamaah yang tidak memiliki penyakit penyerta yang berpotensi terinfeksi virus corona. Jamaah yang diizinkan hanya berusia antara 18-50 tahun.

Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni menyampaikan terkait ibadah umroh, Kementerian Agama ingin memberikan perlindungan secara penuh. "Jadi Kementerian Agama ingin memastikan pelaksanaan umrohberjalan dengan baik. Kami belum bisa memastikan secara konsep pemberangkatan perdana berapa banyak," katanya.

Kesthuri Sulsel yang telah mencoba memberangkatkan jamaah sebanyak 17 orang saat ini akan dijadikan sebagai referensi untuk pemberangkatan umroh di Sulsel. "Sekarang ada 17 orang yang sedang melaksanakan ibadah umroh dari Sulsel dan ini akan menjadi informasi yang baik bagi kami untuk melaksanakan layanan ibadah umrohberikutnya," kata Khaeroni.

Selain itu, Amphuri Sulawesi Selatan telah memberikan penjelasan dari jamaah yang disiapkan sebanyak 20 orang dan beberapa tidak bisa berangkat karena hasil tes swabnya terlambat. Belum lagi, ada sekitar 80 orang yang sisanya mengalami keterlambatan. Hal semacam ini menjadi pembelajaran yang berharga bagi Kemenag Sulsel dan seluruh pihak untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement